Monday, June 3, 2013

Di PHP-in 614

Assalamu'alaikum teman-teman semua :)
Photobucket

Long time no ketaKetik ngisi blog nih hehehe, maklum orang sibuuk
Photobucket

padahal mah gara-gara belum ada inspirasi *siul* hahaha. Eh tapi emang bener deng akhir-akhir ini lagi sibuk banyak kerjaan baik di kantor maupun di rumah -kok malah curhat- Inspirasi sih sering muncul tapi keseringan di saat yang tidak tepat, jadi di saat gue mau nulis keburu lupa deh hahahaha -malah dilanjutin pula curhatnya- Bukan curhat tapi hanya memberikan sedikit penjelasan -alibi- Udah ah ga penting langsung aja deh ya ke pokok permasalahan.

CEKIBROT!!


Jadi begini ceritanya *jeng jeeeengg* *musik serem*
Sebenarnya sih gue gamau yang namanya percaya sama hari sial, hari baik, hari sihasale, hari Minggu ku turut ayah ke kota naik delman istimewa ku duduk di muka, ku duduk samping pak kusir yang sedang bekerja mengendarai kuda supaya baik jalannya 
-heiiiiiiiiiiiiiiii kok malah nyanyi- maaf keceplosan
Photobucket


Oke kembali ke permasalahan, jadi kemarin itu gue mengalami yang namanya kesialan tapi gue agak ngeri bilangnya kalo itu adalah kesialan. Ya pokoknya mah intinya kemarin itu gue mengalami kejadian yang (sangat) tidak mengenakkan *menurut gue*

Pagi hari belum terjadi/terlihat bahwa hari itu akan menjadi hari yang sangat menyakitkan buat gue.
Seperti biasa gue bekerja dan tepatnya siang itu setelah jam makan siang gue lihat internet gue gak jalan, "Oh my God apa jadinya hidup gue tanpa internet" kata gue dalam hati.

Gue coba otak atik check trouble ternyata DNS nya disconnect apa gimana gitu gue kurang paham. Akhirnya setelah setengah jam gue tungguin masih belum nyala juga.

Kemudian gue telponlah provider penyedia internet tersebut. Ga usah gue rinci ya percakapannya, ntar kepanjangan. Pokoknya gue telpon setelah itu kata CS nya disana sih ga ada trouble mungkin modem disini aja dan dia nyuruh gue restart modemnya. Okelah sebagai warga negara yang baik -apa hubungannya- gue ikutilah petunjuk sang CS tersebut. Gue tungguin 5 menit, 10 menit, sampe 15 menit gue telpon lagi lah provider penyedia jasa internet tersebut. Katanya memang ada 2 modem yang tidak sesuai standart dan besoknya teknisi mau datang.

"Hah? besok?" berarti mulai siang ini sampai beberapa jam menuju esok hari sore pula datangnya *capedeh*

Yaudah daripada gue mati suri sampe besok sore, akhirnya gue otak atik deh tuh modemnya, gue restart sampai beberapa kali *atas anjuran dari dokter* -salah fokus- singkat cerita dengan kekuatan bulan akhirnya internet nyambung lagi -emang kapan putusnya? lo kira orang pacaran :hammer-
Bergembiralah wahai orang-orang yang beriman karena internet telah connect kembali
Photobucket

Lanjuuuuuuuut!!!!!!


Setelah masalah internet selesai, datanglah tukang mesin yang ditunggu-tunggu itu. Jadi sebelumnya perusahaan tempat gue kerja order mesin strapping band. Nah kan seperti biasa namanya kita kalo beli barang pasti dites dulu kan, eh ternyata usut punya usut sang pengirim mesin tak bisa mengoperasikan mesin tersebut dengan alasan dia hanya bertugas mengirim dan bukan teknisi
Photobucket 



Lah dia yang jual aja gak tau cara pengoperasiannya gimana saya yang masih newbie :malus
akhirnya pelan-pelan dia baca manual book nya dia pasang beberapa kali (gagal) sampai waktu menunjukkan saatnya gue pulang fyuuuuuuuuuh tapi apa daya gue ga bisa pulang kalo ni mesin belum jelas keberhasilan pengetesannya.

Waktu terus berjalan
hari bertambah sore
langit semakin gelap
hujan pun turun dengan derasnya
pengetesan mesin tak kunjung selesai :(
hiks hiks.....

1 hari


2 hari


1 minggu


1 bulan



------------------------------------------10 tahun kemudian--------------------------------------------

-ga deng ga sampe sepuluh tahun juga kaleee- 

***

Berhasil berhasil berhasil HOREEEEEEEEE *nada lagu Dora The Explorer*

Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu datang juga, mesin tersebut sudah bisa dioperasikan dan gue pun bisa pulang dengan tenang. Alhamdulillah :)


Gue pulang seperti biasa menyusuri jalan beraspal untuk mencapai jalan raya tempat gue biasa nunggu angkutan umum. Selama di perjalanan tidak lupa gue berdoa "Ya Allah semoga ga ketinggalan 614, semoga 614 datangnya cepat" gue ucap doa itu dalam hati berulang-ulang.

Ketika beberapa langkah lagi sampai depan gang senggol, gue melihat 614 yang sangat gue nanti-nantikan kehadirannya. Gue bergegas mempercepat langkah agar tak ketinggalan 614 itu sampai pada akhirnya gue di depan gang berusaha memberhentikan 614 itu (posisi gue masih ada di seberang jalan) memanggil abang sopirnya tapi apa daya tangan tak sampai, 614 pun berlalu begitu saja. Dalam hati terasa teriris karena 614 yang mengacuhkanku *tssaaaaaaahhh*

Sebenarnya kalau gue mau pulang ga mesti naik 614, ada dua alternatif lain yaitu naik 36 dan 11. Tapi karena situasi saat itu hujan dan biasanya kalau hujan, pasar minggu banjir dan  kalau banjir pasti airnya hitam dan gue sangat menghindari itu lagi  pula kalau naik 614 bisa lebih cepat. Ya sudah karena tekad gue sudah sangat bulat gue dengan setia menunggu 614 datang. Banyak angkot-angkot alternatif yang lewat bahkan menghampiri menawarkan (dengan cara mengisyaratkan dengan klakson) apakah gue mau naik atau tidak. Keyakinan gue yang sudah sangat kokoh tidak tergoyahkan, gue tetap setia menunggu 614 :)

***

5 menit berlalu.. belum ada tanda-tanda kehadiran 614. Gue masih dalam posisi berdiri tegak di pinggir jalan.
10 menit berlalu.. gue mulai tergoda untuk naik 36 karena melihat hari semakin sore, tetapi hati gue bersikukuh untuk menunggu "daritadi kan niatnya naik 614, kalau mau naik 36 kenapa gak daritadi aja? lagian pasming pasti banjir, emang mau menerjang banjir di pasar minggu?" hati gue ngomong sendiri -_-

Oke akhirnya gue mengurungkan niat untuk beralih ke 36.
15 menit berlalu.. gue melihat adanya tanda-tanda 614 dari kejauhan, gue pun maju beberapa langkah agar memudahkan si sopir melihat gue (yang kecil ini). Gue berhentikanlah yang terlihat seperti 614 itu. Semakin dekat, semakin dekat gue cermati angkanya ternyata bukan 614 tetapi 612 My God! pupuslah harapan gue seketika :(
Tak lama setelah itu gue melihat lagi tanda-tanda kehadirannya. Dalam hati gue bersyukur karena penantian gue akhirnya ga sia-sia. Kesabaran gue dalam penantian pun terbayarkan *eeaaaa* Gue pun berusaha mendekat untuk segera memberhentikannya, pada jarak dekat gue melihat adanya keganjilan. Yaaa ternyata dia bukan 614 melainkan 612 (lagi)
Photobucket


Dalam hati gue berkata "mungkin kesabaran gue lagi benar-benar diuji"
Tak gentar berdiri di tengah hujan deras, gue tetap menunggu 614.
25 menit berlalu.. ga pernah selama ini gue menunggu 614 biasanya paling lama itu 15 menit. Tapi gue masih penasaran, sampai mata gue berfatamorgansmash kalau gue melihat adanya 614 di kejauhan.

***

Detik demi detik berlalu, menit demi menit silih berganti waktu semakin sore, saatnya teletubies berpamitan *salah fokus*
akhirnya yang gue tunggu-tunggu, yang gue nanti-nanti selama ini datang juga betapa bahagianya
Photobucket
gue pun maju selangkah demi selangkah untuk memberhentikan 614 tersebut, dari kejauhan sudah gue lambaikan tangan tanda gue mau naik. Semakin dekat, gue lambaikan tangan lagi, semakin dekat gue pun terus melambaikan tangan agar sang sopir bergegas berhenti. 614 pun perlahan-lahan mengambil jalur kiri, berjalan pelan. Tapi............................. haaaaaaaaaaaaaaa dia tak berhenti hanya melirik sesaat dan kemudian pergi begitu saja. Ya Allah hati gue berasa langsung hancur remuk berantakan tak tersisa bagaikan butiran debu
Photobucket


seandainya dia tau perjuangan gue menunggu demi naik 614 semua 36 dan 11 gue acuhkan demi apa? demi TUHAAAAAAAAAN *salah fokus* (lagi) demi menunggu 614 dan berharap bahwa penantian gue ini akan berakhir happy ending. Tapi nyatanya? hiks hiks... *pasang soundtrack BCL*

Ku ingin marah.. melampiaskan
Tapi ku hanyalah sendiri di sini
Ingin ku tunjukkan pada siapa saja
Bahwa hatiku, kecewaaaaaa.....


Pengen banget marah tapi marah sama siapa? sama aspal? sama sopirnya? gak mungkin!!
Dan pada akhirnya gue pun pulang naik 36 "Kalau tau akhirnya kayak gini, tau gitu dari tadi naik 36 aja, mungkin kalau daritadi gue naik 36 gue sekarang udah sampai rumah"

Sempat juga terfikir gue hari ini salah apa ya? sampai-sampai kok kayak gini banget? :( tapi mungkin itulah yang dinamakan ujian kesabaran.

Penyesalan memang selalu datang di akhir, tapi dari semua itu gue bisa belajar arti sebuah kesabaran dan penantian *ejieeeeeeeee*
Dan pelajaran yang bisa diambil adalah jangan menunggu sesuatu yang tidak pasti karena masih banyak jalan menuju pulang hehehehe


Makasih ya yang udah baca dari awal sampai akhir cerita ini, tidak ada maksud dan tujuan tertentu tetapi saya hanya ingin dan berusaha menghibur dengan membuat tulisan ini.
Photobucket


NB : Cerita ini adalah murni pengalaman dari penulis jadi kalau ada yang mengalami hal yang sama mungkin kita memang senasib hehehehe no offense  

1 comment:

  1. hahaha....

    sungguh pengalaman yang bener2 meneteskan air mata..

    #karenaketawagakhenti2nya.

    ReplyDelete