Saturday, August 16, 2014

Ceritanya Pecah Blanko

Sebelum gue lanjutin cerita yang judulnya masih belum dapet sampe sekarang, mending gue kasih info sedikit buat teman-teman seperjuangan di kampus tercinta kita Universitas Gunadarma :D

Jadi ceritanya kemarin Jum'at, 15 Agustus 2014 gue ijin ga masuk kerja demi mengurus pecah blanko karena keterbatasan dan ketidakcukupan uang gue untuk bayar full semester ini.

Gue cek jadwal buka BAAK, loket pelayanan buka mulai jam 10 pagi. Oke gue janjian sama seorang sahabat yang kebetulan dia juga mau ambil ijazah. Jam setengah 10 gue berangkat nyamper ke rumah sahabat gue. Nunggu sebentar doi rapih-rapih and then kita berangkat, baru keluar dari gang gue sadar gak pake helm, okefix kita putbal ambil helm -,- saat perjalanan balik ambil helm, ada bapak-bapak di motor bilang, "vksnd@+$/%%-#"
Pertama gue ga denger dia ngomong apaan, kemudian dia ngomong lagi dengan sedikit berteriak, "Di depan ada razia!"
Oh gue langsung nangkep apa maksudnya hahaha, mungkin bapak itu melihat gue yang ga pake helm dan bermaksud baik mau kasih tau di depan ada razia biar gue jangan sampai "terjaring" hahahha. Makasih pak, tapi kami belok kiri masuk gang karena mau pulang ambil helm hahahaha.

Singkat cerita sekitar jam 10an lewat kita mendarat di parkiran kampus. Sejenak gue melihat sekitar, hmm kok parkiran rame banget ya? Padahal kan masih libur semester genap. Feeling gue jadi ga enak nih.

Jeng jeeenngggg.....

Selamat Elda! Feeling kamu benar, ternyata banyak mahasiswa sudah memenuhi sudut-sudut bangunan kampus ini dengan keperluan mereka masing-masing.
Gue dan sahabat gue menuju loket BAAK, disana kalau tidak salah ada 35 loket #cmiiw
Kami berjalan membelah lautan mahasiswa yang antre di depan loket-loket itu.


"Hmm bingung, loket mana yaa kalo mau pecah blanko?" tanya gue ke Eka.

"Yah, gue gatau"
Kami cari tempat yang rada sepi, agar bisa berpikir jernih.
"Tanya kesitu aja tuh!" kata eka sambil nunjuk ke salah satu loket yang sepi pengunjung.


Kemudian gue jalan ke loket itu yang ternyata adalah loket 3 dengan pelayannya mas-mas yang lumayan ketjeh hahahaha.
"Maaf mas mau tanya, loket untuk pecah blanko nomor berapa ya?"
"Loket 26 mba" kata mas ganteng sambil senyum *ihiy*
"Oke makasih ya mas" sahut gue tanpa memperdulikan lagi mimik wajahnya.


Gue dan Eka terdiam sejenak melihat keadaan sekitar.
"Ckckckckck masih penuh banget sob, kita ke loket ijazah dulu aja deh"
"Dimana?"
"Di gedung 2"
Kami bergegas menuju loket yang dimaksud, dan kondisi yang sama terlihat disana.
"Ucing ala akoooh qaqaaaa"

Eka naro blanko dan syarat-syarat sidang di loket itu terus ngajak gue ke loket yang lain buat minta cap bebas perpus, ternyata mestinya yang dikasih blanko putih dan pink sedangkan yang dia pegang cuma blanko pink aja, yang putihnya tadi dia taro di loket ijazah. Kita pun balik lagi ke loket ijazah, Eka cari-cari blanko yang tadi dia taro teeus ngajak gue ke loket perpus lagi. Belum juga sampe loket perpus, eh pas dia lihat itu bukan blankonya dia *tepok jidatnya*

Yaudah terus kita balik ke loket ijazah lagi dan ternyata blanko nya dia udah masuk ke dalam, Eka tanya ke mba pelayannya tapi katanya ga ada, hufftthh dengan suasana ramai dan tidak terorganisir ini membuat kepala panas dan emosional meningkat.
Akhirnya kami memutuskan untuk ke loket 26 untuk ngurusin pecah blanko gue, udah agak sepi walaupun di depannya masih terlihat beberapa orang antre. Gue nyelip-nyelip pengen nanya ke pelayan loketnya,
"Bu, kalau mau pecah blanko gimana?"
"Oh blankonya aja"
Kemudian gue kasih blanko gue, sambil si ibu bilang,
"ayo mana lagi yang mau naro, mau tutup nih loketnya"


Dalam hati gue, alhamdulillah untung belum terlambat. Mata gue tertuju ke kertas pengumuman jadwal buka tutup loket sambil gue tanya ke ibu nya lagi, "Bu, buka lagi setelah sholat jum'at ya?"
"Iya" jawab si ibu sekenanya.
Oalah masih lama bangeeet, sedangkan saat itu gue lihat baru jam setengah 11. Padahal gue lihat di jadwal tutup jam setengah 12. Mungkin ibunya mau jadi imam sholat jum'at -_-

Setelah itu kami menuju loket ijazah lagi berharap namanya Eka segera dipanggil. Setengah jam berlalu, kami gelisah kenapa belum dipanggil juga. Sedangkan ada salah satu teman Eka yang datangnya belakangan eh udah dipanggil.
Akhirnya sekitar jam setengah 12 namanya dipanggil dan yang dia terima hanya STLS bukan ijazah *gubrak* ijazahnya belum jadi coyyy! Padahal dia sidang tanggal 24 Mei, ada selang waktu 3 bulan dan ijazah masih belum naik cetak Ckckckck.


"Wah gue di masa depan kayak gini nih kalo mau ambil ijazah, ngeri kali rempongnya sist! Mudah-mudahan aja birokrasinya bisa lebih baik biar ga menyulitkan kami para mahasiswa" kata gue dalam hati.

Lamunan gue buyar ketika perut gue sudah berkontraksi pertanda butuh asupan makanan hahaha. Gue pun ngajak Eka keluar cari-cari sesuatu yang bisa dimakan. Kadang gue agak iri sama anak pagi, karena sebagai mahasiswa kelas malam, kondisi kampus cenderung sudah sepi dan warung-warung pun tidak banyak yang buka. Saat pecah blanko kemarin itu, gue merasakan sejenak menjadi mahasiswa kelas pagi :) 
Di depan kampus gue lihat ada sosis bakar, aaaaaaaaa laperrrr kami pun menghampiri gerobak tersebut. 
"Tapi kok gerobaknya ada mie-mie-an gitu trus ada wajan, plat untuk bakar sosisnya mana ya?" gue rada heran.
"Itu seblak", Eka nyaut.
"Hah? Seblak apaan?"
"Yaa kayak gitu deh, tuh kayak yang orang-orang itu makan", kata Eka sambil lirik beberapa cewe yang lagi makan disitu.
"Itu apaan sih? kayak nasi goreng ya?"
"Yaa gitu deh, gue sih ga suka"
"Hmm"

Karena masih penasaran akhirnya gue pesen ke abangnya.

"Bang, mau satu yaa"
"Yah saya mau sholat Jum'at", kata abangnya sambil ngitung duit.
"Yaaaaaahh penonton kecewa"

Huh akhirnya gue pun memutuskan untuk beli siomay, nah tukang siomay ini kalo malem masih buka jadi yaaa lumayan bisa buat ganjel perut hahaha. Gue beli satu porsi isi 4 harganya 6000 jadi kalau dihitung per pcs itu 1500. Selesai beli, lewat warung-warung penjual jajanan ringan Eka mampir beli lidi-lidian, gue pun tertarik buat beli roti sandwich isi selai kacang buat ganjelan selanjutnya kalo perut mulai terasa longgar. hahahaha.

Udah kenyang jajan, kami cari lapak buat duduk-duduk. Gue ngajak Eka duduk di gazebo depan loket, maksudnya sih biar enak deket ke loket, tapi katanya di situ "sarang penyamun" alias isinya cowo semua hahaha, yaiyalah wong kalo sholat Jum'at sampe kesitu-situ. Yaa mangap, namanya juga kita newbie hahahah.

Nunggu kaum adam selesai Jum'atan, kita makanin jajanan yang tadi kita beli di bawah pohon rindang alias DPR hahahah.

Singkat cerita. Selesai Jum'atan giliran kaum hawa nih yang sholat dzuhur. Gue dan Eka pun menuju mesjid untuk menunaikan ibadah sholat dzuhur. Abis sholat duduk-duduk ngadem dulu bentar sambil nunggu loket buka lagi. 

Gue liat jam ternyata udah jam 12:45 WIB. Gue pun memutuskan untuk kembali ke loket. Keluar dari mesjid, gue liat kerumunan mahasiswa udah memadati tiap pintu, hmm pintu apa jendela ya? jendela deng hahahaha ga penting juga sih ._.

Celingak-celinguk ke loket 26 yang sudah dipadati mahasiswa, gue pun nanya nama gue udah dipanggil belum? ternyata belum. Okelah sambil nunggu gue dan eka duduk-duduk dulu di gazebo. Eka ketemu beberapa temennya saat itu dan ngobrol-ngobrol, gue cuma say hai doang, untung gue bawa buku jadi ada obat dikala bosan menunggu seperti ini *aiiisssshh* hahahaha.

Mata fokus ke buku tapi telinga fokus ke loket, takut-takut kalo nama gue dipanggil. Gue singkat lagi ceritanya, yang gue ingat saat nama gue dipanggil itu sekitar jam hmmm hampir jam setengah 3. huffftttt yaudah akhirnya gue buru-buru ke Bank DKI yang ada di gedung 5 untuk segera bayar. 

Dan Bank DKI pun tak luput dari antrean, mana gue belum ambil uang, dalam hati gue cuma berdoa biar Bank nya jangan tutup dulu. Saking paniknya saat di ATM Bank DKI gue ga bisa ambil uang karena lebih dari limit, padahal harusnya gue ambilnya dikit-dikit wkwkwkwkwk. Setelah berhasil ambil uang, gue bingung antre nya di dalam bank atau di luar? karena yang ramai antre di luar, tapi waktu bayaran semester sebelumnya gue bayar di dalam. Hmm yaudah gue ikutin orang-orang antre di luar, dengan segenap kesabaran yang tersisa gue kipas-kipas pake tuh duit bayaran wkwkwkwkwk panas coyyyy! Untung mas-mas tellernya ganteng huahahahahaha. 

Udah ketemu mas teller tanda berakhirnya perjuangan gue untuk mencicil uang bayaran semester ini. Diambil infonya aja, selebihnya cuma curhat biar ga kaku-kaku amat hahahahha.


Makasih yaa yang udah baca, semoga info pecah blanko ini bermanfaat buat teman-teman semua :) 


Cheers ^^


Monday, July 7, 2014

TUGAS B. INGGRIS SOFTSKILL SECTION 4

CAUSATIVE HAVE

Definisi Causative
Causative adalah Kalimat yang menyatakan bahwa orang lain lah yang melakukan pekerjaan untuk subjek kalimat.

Definisi Causative Have
Causative ‘have’ adalah susunan kalimat yang menggunakan kata ‘have’ untuk
menyatakan perbuatan yang dikerjakan orang lain untuk ‘subject’. Jadi kata ‘have’ di
sini berarti meminta, menyuruh, atau memerintah.


Bentuk-bentuk have:
1. have/has (present), sesuaikan dengan subjectnya
2. had (past)


Jenis Causative have:
1. Untuk Object Aktif : Object melakukan pekerjaan


Subject + have + Obj-aktif + Verb1
(Verb1 sering diartikan: me- / ber- )


Contoh:
- I have the man clean the room ------ present
  (Saya meminta orang itu membersihkan ruangan)


I = Subject
have = have
the man = obj-aktif
clean = Verb1


- We had the man clean the room yesterday ------ past
  (Kami meminta orang itu membersihkan ruangan kemarin)


Perhatikan:
Penggunaan have (have/has/had)
Object Aktif (the man) --- melakukan pekerjaan
Untuk memudahkan penerjemahan, Verb1 setelah object, artikan me- / ber-


2. Untuk Object Pasif : Object dikenai pekerjaan / yang dikerjakan
Subject + have + Obj-pasif + Verb3

(Verb3 sering diartikan: di- / ter- )

Contoh:


- I have the room cleaned ------ present
  (Saya meminta ruangan itu dibersihkan)


I = Subject
have = have
the room = obj-pasif
cleaned = Verb3

- She has the room cleaned ------ present
  (Dia meminta ruangan itu dibersihkan)


  She had the room cleaned ------ past
  (Dia meminta ruangan itu dibersihkan)


- We had the room cleaned yesterday ------ past
  (Kami meminta ruangan itu dibersihkan kemarin)


Perhatikan:
Penggunaan have (have/has/had)
Object pasif (the room) --- dikenai pekerjaan (yaitu dibersihkan)
Untuk memudahkan penerjemahan, Verb3 setelah object, artikan di- / ter-


Ringkasan:
have + Obj + V1--- aktif (me-/ber-)
have + Obj + V3 --- pasif (di-/ter)


Bandingkan seandainya salah dalam menentukan Verb1 ataukah Verb3


 I have the room cleaned ------- benar
(Saya meminta ruangan itu dibersihkan)


I have the room clean ------ salah (tidak logis)
(Saya meminta ruangan itu membersihkan)



Contoh:

a. Dr. Rian had his nurse take the patient's temperature.
b. I had the mechanic check the brakes.
c. Please have your secretary fax me the information.
d. The student had the teacher speak slowly.
e. I’ll have the carpenter cover the holes in that wall tomorrow.
f.  I had Pedro repair my bike.
g. Desi has the barber wash her hair one a week.
h.  I have Irza study
i. They have their children wash the car.
j. Jason had a tooth filled.






SOURCE
SOURCE

Monday, June 2, 2014

TUGAS B. INGGRIS SOFTSKILL SECTION 3

I. Pengertian Adverb & Adjective

A. ADVERB
  Adverb (kata keterangan/tambahan) adalah kata yang dipakai untuk menerangkan bagian dari tata bahasa yang mana saja kecuali kata benda dan kata ganti.
 
a) Adverb menerangkan kata kerja
Contoh: She speaks English fluently. Ia berbicara bahasa Inggris dengan fasih
b) Adverb menerangkan kata sifat
Contoh: It’s now too hot to play tennis. Sekarang udara terlalu panas untuk bermain tenis
c) Adverb menerangkan kata adverb lainnya
Contoh: She sings very well. Ia menyanyi dengan baik sekali
d) Adverb menerangkan kata depan
Contoh: The cat was sitting almost outside the door. Kucing itu sedang duduk hampir di luar pintu
Di sini adverb almost menerangkan kata depan outside.
e) Adverb menerangkan kata sambung
Contoh: I want to know precisely how the accident happened. Saya ingin mengetahui secara pasti bagaimana kecelakaan itu terjadi

Adverb dapat menerangkan bukan saja kata-kata yang terpisah tetapi juga sebuah kalimat asertif (yaitu kalimat yang hanya menegaskan atau menyangkal sesuatu). Dalam hal ini adverb harus ditempatkan di posisi awal kalimat.
Contoh: Evidently your success depends chiefly on yourself. Jelaslah keberhasilan anda terutama tergantung pada anda sendiri
Unfortunately, we don’t know much English. Sayang sekali kami tidak dapat berbahasa Inggris banyak
Adverb dibagi kedalam tiga golongan :

  1. Simple adverb
  2. Interrogative adverb
  3. Relative adverb
1) Simple adverb
Kata-kata tambahan ini dapat dibedakan dari satu dengan yang lain menurut artinya :
a) Time (waktu)
Adverb of time (kata keterangan waktu)
Contoh: I did this before, and he has done it since. Saya melakukan hal ini dulu, dan ia telah melakukannya sejak waktu itu
Kata keterangan waktu yang utama ialah: now, then (pada waktu itu), since (sejak waktu itu), before (lebih dahulu), ago (dulu, dahulu),already (sudah), soon (segera), immediately (segera, dengan segera), instantly (dengan segera), presently (segera, sekarang), late (terlambat),lately (akhir-akhir ini), early (pagi-pagi), afterwards (sesudah itu, kemudian), today (hari ini), yesterday (kemarin), tomorrow (besok), dsb.

b) Place adverbs of place (kata keterangan tempat)
Contoh: You may sit here. Anda boleh duduk di sini
Kata keterangan tempat yang utama: here, there, hence (dari sini), thence (dari sana), above (di atas), below (di bawah, ke bawah), in (di atau masuk ke tempat, posisi dsb, ada/tidak absen), out (di luar, tidak di rumah), inside (di dalam, ke dalam), outside (di luar, ke luar), hither(ke/menuju tempat ini, di sana, ke sana), within (dalam), without (luar, di luar), far (jauh), near (di atau ke suatu jarak yang dekat, tidak jauh),dsb.

c) Number (bilangan)
Adverbs of number (kata keterangan bilangan)
Contoh: I did it twice. Saya melakukannya dua kali
Kata keterangan bilangan yang utama: once (satu kali, sekali), twice (dua kali), thrice, again (lagi), firstly (pertama, pertama-tama),secondly (kedua), always (selalu), never (tak pernah), often (sering), seldom (jarang), sometimes (kadang-kadang), dsb.

d) Manner, quality, or state
Kata keterangan cara, sifat atau keadaan.
Contoh: She did her work quickly. Ia mengerjakan pekerjaannya dengan cepat
Termasuk golongan adverb ini: well (dengan baik), ill (jelek, dengan jelek), badly (jelek, kurang senonoh), amiss (salah), fluently (dengan lancar), probably (mungkin), possibly (mungkin), may be (mungkin), perhaps (barangkali), must be (tentu/pasti), thus (demikian), so (begitu, amat), dsb.

e) Quantity, extent or degree (banyaknya, taraf atau tingkat)
Contoh: He is almost a heavyeater. Ia hampir menjadi jago makan
Termasuk adverb golongan ini: very, too (terlalu), quite (sungguh), much, almost, little (sedikit sekali), a little (sedikit), somewhat (agak),rather (agak, cukup), so (begitu dalam arti sampai sedemikian luas/besar), half (setengah), partly (sebagian), wholly = completely = entirely = totally (sama sekali), really (sesungguhnya), actually (sesungguhnya), honestly (secara jujur), truthfully (dengan sebenarnya), dsb.

f) Affirming or denying (menegaskan atau menyangkal)
Contoh: He did not go after all. Akhirnya ia tidak pergi
Termasuk adverb golongan ini: yea (ya, betul), nay (tidak), yes (ya), no (tidak), not (tidak, bukan), by all menas (tentu saja), not at all (sama sekali tidak).

2) Interrogative adverb
Kata-kata tambahan/keterangan yang dipakai untuk mengajukan pertanyaan:
a) Time (waktu)
Interrogative adverb of time (kata keterangan penanya waktu)
Contoh:

  • When did you come? kapan anda datang?
  • How long will you stay here? berapa lama anda akan tinggal disini?
b) Place (tempat)
Contoh:

  • Where do you live? anda tinggal dimana?
  • Whence have they come? mereka (telah) datang dari mana?
  • Whither are you going? kemana anda akan pergi?
c) Number (bilangan)
Contoh: How often do you eat? berapa kali anda makan?
d) Manner, quality, or state (cara, sifat, atau keadaan)
Contoh:

  • How did you do that? bagaimana caranya anda melakukan itu?
  • How are you today? bagaimana kesehatan anda hari ini?
e) Quantity or degree (banyaknya atau tingkat)
Contoh: How far was that news true? sampai berapa jauh berita itu benar?
f) Cause or reason (sebab atau alasan)
Contoh:

  • Why did he leave? mengapa ia pergi?
  • Wherefore did she weep? mengapa ia menangis?
Catatan :
Adverb how kadang-kadang dipakai dalam pengertian seru
Contoh:

  • How hot it is today! alangkah panasnya hari ini!
  • How beautiful that view is! alangkah indahnya pemandangan itu!
  • How much disappointed he will be! ia akan betapa kecewanya!
Adverb what dalam pengertian taraf atau tingkat, atau dalam arti kata untuk menunjukkan kejutan, kemarahan, kesukaan dan sebagainya, dengan cara yang sama dipakai dalam pengertian seru.
Contoh:

  • What a foolish fellow you are! kau seorang yang alangkah tololnya!
  • What clever daughters you have! anda mempunyai putri-putri yang betapa pandainya!
3) Relative adverb
Kata-kata tambahan ini dalam bentuk yang sama seperti interrogative adverb, tetapi sebagai pengganti untuk mengajukan pertanyaan, kata-kata itu menghubungkan dua kalimat menjadi sebuah kalimat. Oleh karena itu, relative adverb merupakan part of speech ganda yaitu adverb dan conjunction digabungkan, adverb ini juga disebut conjunction adverb.
Relative adverb berhubungan dengan antecedent (kata atau bagian kalimat yang mendahului kata ganti) yang dinyatakan atau dimengerti, seperti yang dilakukan relative pronoun :
a) Antecedent dinyatakan
Contoh: This is the house where we live. Inilah rumah dimana kami tinggal
Di sini where merupakan adverb, karena ia menerangkan kata kerja live, sedangkan the house adalah antecedent.
b) Antecedent dimengerti
Contoh: Let me know when (= the time by which) you will live. Beritahulah saya kapan anda akan pergi
The sebagai relative adverb. Kata the merupakan relative adverb of quantity (kata keterangan penghubung kuantitas) dan selalu diikuti oleh antecedent the yang merupakan demonstrative adverb of quantity (kata keterangan penunjuk kuantitas).
The more (wealth) we have, the more we desire. Lebih banyak (kekayaan) yang kita miliki, lebih banyak yang kita inginkan