Tuesday, June 21, 2016

Tugas ke-7 Bahasa Indonesia 2: Perkembangan Perekonomian Indonesia

Pada masa awal kemerdekaan, keadaan ekonomi Indonesia sangat buruk. Penyebabnya adalah inflasi yang sangat tinggi yaitu beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali. Saat itu, pemerintah RI menyatakan mata uang yang berlaku di Indonesia ada tiga yaitu De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang. Kekosongan kas pemerintah juga merupakan penyebab dari buruknya keadaan ekonomi Indonesia pada saat itu. Hal tersebut dikarenakan pajak dan bea masuk lainnya sangat kecil sehingga pendapatan pemerintah tidak sebanding dengan pengeluarannya.
            
Pada masa demokrasi liberal, permasalahan ekonomi Indonesia masih sama seperti masa awal kemerdekaan. Masalah tersebut adalah inflasi, kekosongan kas pemerintah, dan sebagainya. Pemerintah melakukan beberapa usaha untuk mengatasi masalah ekonomi tersebut diantaranya adalah program benteng, nasionalisasi De Javache Bank menjadi Bank Indonesia, serta pembatalan sepihak atas hasil-hasil konferensi meja bundar.
            
Setelah masa demokrasi liberal, Indonesia menjalankan sistem demokrasi terpimpin sebagai akibat dari dekrit presiden 5 Juli 1959. Sistem demokrasi terpimpin cenderung kepada sistem ekonomi etatisme. Perubahan sistem ekonomi tersebut diharapkan akan membawa kemakmuran bersama dan persamaan sosial, politik, dan ekonomi. Namun kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah ada masa tersebut belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia.
            
Kemudian Indonesia memasuki masa orde baru pada tahun 1966 dan mengganti sistem ekonominya menjadi sistem ekonomi campuran dalam kerangka sistem ekonomi demokrasi pancasila. Sistem ekonomi pancasila mengandung unsur penting yang disebut demokrasi ekonomi. Demokrasi ekonomi dipilih karena memiliki ciri-ciri positif yang diantaranya adalah perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan (Suroso, 1993). Hal ini dilakukan setelah melihat pada tahun-tahun sebelumnya menggunakan sistem ekonomi liberal dan etatisme tetapi tidak dapat menyelesaikan masalah yang ada.  Prioritas utama pada masa orde baru adalah stabilisasi ekonomi dan politik. Program pemerintah berorientasi pada usaha pengendalian inflasi, penyelamatan keuangan negara, dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat.


DAFTAR PUSTAKA
Budi Setyawan, Aris, 1997, Perekonomian Indonesia, Jakarta: Universitas Gunadarma.

Suroso, P.C., 1993, Perekonomian Indonesia, Teori dan Kebijakan, Jakarta: Indeks.

Sunday, June 19, 2016

Tugas ke- 6 Bahasa Indonesia 2: Indikator Ekonomi Indonesia



Indikator perekonomian adalah data yang digunakan untuk menentukan perkembangan ekonomi suatu negara yang dikeluarkan oleh pemerintah di negara bersangkutan. Indikator ekonomi digunakan sebagai pertanda tentang perkembangan pembangunan pada masa lampau maupun masa mendatang. Indikator ekonomi memberikan gambaran secara makro dan terkadang juga menjadi penentu aspek pemerataan pembangunan.
            
Indikator pertama yang digunakan adalah produk domestik bruto (PDB). Produk domestik bruto adalah nilai keseluruhan barang dan jasa yang diproduksi di dalam wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu. PDB hanya menghitung total produksi dari suatu negara tanpa memperhitungkan sumber faktor produksinya.
             
Selain itu, indikator lainnya adalah inflasi. Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung terus menerus dan saling mempengaruhi. Salah satu penyebab inflasi adalah banyaknya jumlah uang dibandingkan dengan jumlah barang yang tersedia di pasar.



DAFTAR PUSTAKA
Budi Setyawan, Aris, 2001, Perekonomian Indonesia, Jakarta: Universitas Gunadarma.

Saturday, June 18, 2016

Tugas ke-5 Bahasa Indonesia 2: Sistem Perekonomian di Indonesia



Sistem perekonomian di Indonesia mengalami perubahan beberapa kali. Awalnya Indonesia menganut sistem ekonomi liberal yaitu sistem ekonomi yang seluruh kegiatan ekonominya diserahkan kepada masyarakat. Kemudian Partai Komunis Indonesia menyebarkan pengaruh komunisme sehingga sistem ekonomi di Indonesia berubah dari sistem ekonomi liberal menjadi sistem ekonomi sosialis.

Pada masa orde baru, sistem ekonomi pancasila disepakati sebagai suatu bentuk ekonomi baru. Sistem ekonomi pancasila itu merupakan perubahan dari sistem ekonomi sosialis. Perubahan tersebut mengandung unsur penting yang disebut demokrasi ekonomi. Demokrasi ekonomi dipilih karena memiliki ciri-ciri positif yang diantaranya adalah perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan (Suroso, 1993).
             
Setelah masa orde baru, pemerintah kembali mengganti sistem ekonomi  demokrasi menjadi sistem ekonomi kerakyatan. Sistem inilah yang masih berlaku di Indonesia. Sistem ekonomi ini berlaku sejak tahun 1998. Pada sistem ekonomi kerakyatan yang memegang peran aktif dalam kegiatan ekonomi adalah masyarakat, sedangkan pemerintah yang menciptakan iklim yang bagus bagi pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha.  
            



DAFTAR PUSTAKA
Suroso, P.C. 1993, Perekonomian Indonesia, Teori dan Kebijakan. Jakarta: Indeks.

Monday, June 13, 2016

Tugas ke-4 Bahasa Indonesia 2: Nilai Tukar


Nilai tukar mata uang suatu negara dibedakan atas nilai tukar nominal dan nilai tukar riil. Nilai tukar nominal merupakan harga relatif mata uang dua negara (Mankiw, 2003:127). Sedangkan nilai tukar riil berkaitan dengan harga relatif dari barang-barang di antara dua negara. Nilai tukar riil diantara mata uang kedua negara dikalikan dengan rasio tingkat harga di kedua negara tersebut.
            
Setiap negara melakukan perdagangan internasional karena dua alasan utama. Alasan pertama adalah negara-negara berdagang karena mereka berbeda satu sama lain. Bangsa-bangsa di dunia ini selalu berpeluang memperoleh keuntungan dari perbedaan-perbedaan di antara mereka melalui suatu peraturan. Alasan kedua yaitu negara-negara berdagang satu sama lain dengan tujuan untuk mencapai apa yang lazim disebut sebagai skala ekonomis dalam produksi (Krugman dan Obstefeld, 2004).
            
Penggunaan sistem nilai tukar mengambang (floating exchange rate) oleh suatu perekonomian negara terbuka akan menghasilkan nilai tukar yang berfluktuatif secara bebas menyesuaikan dengan perubahan kondisi ekonomi. Akibatnya ketika Bank Sentral menaikkan penawaran uang, dengan asumsi tingkat harga tetap, maka hal tersebut akan menyebabkan peningkatan keseimbangan riil dengan menggeser kurva LM ke arah kanan. Kondisi tersebut mengakibatkan pendapatan akan meningkat dan nilai tukar menurun (Mankiw, 2003). 





DAFTAR PUSTAKA
Krugman, P. dan M. Obstefeld. (2004). Ekonomi Internasional, Teori dan Kebijakan. Jakarta: Indeks.

Mankiw, G.N. (2003). Macroeconomics 5th Edition. New York: Worth Publishers.

Tugas ke-3 Bahasa Indonesia 2: Inflasi

Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara terus menerus. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi rendahnya tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukkan inflasi. Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus menerus dan saling mempengaruhi.

Penyebab inflasi menurut Bank Indonesia adalah tarikan permintaan. Inflasi ini timbul apabila permintaan agregat meningkat lebih cepat dibandingkan dengan potensi produktif perekonomian. Selain itu, dorongan biaya juga merupakan penyebab inflasi. Inflasi ini timbul karena adanya depresiasi nilai tukar, dampak inflasi luar negeri, peningkatan harga-harga komoditi yang diatur pemerintah, dan terjadi negative supply shocks akibat bencana alam dan terganggunya distribusi.

Tugas ke-2 Bahasa Indonesia 2: Pengertian Ekonomi

Paul A. Samuelson (2001), mendefinisikan ekonomi sebagai kajian masyarakat dalam menggunakan sumber daya yang langka untuk memproduksi komoditi-komoditi berharga dan mendistribusikannya kepada masyarakat luas. Definisi lain mengatakan  bahwa ekonomi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari cara memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas sedangkan sumber daya yang tersedia terbatas.
Manusia sebagai subjek dalam kegiatan ekonomi akan dihadapkan kepada masalah-masalah yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan hidupnya. Upaya manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya merupakan kajian ilmu ekonomi yang paling mendasar.
Secara umum persoalan yang dihadapi masyarakat bersumber dari jumlah kebutuhan yang tidak terbatas. Hal tersebut didukung dengan sifat manusia yang tidak pernah merasa puas. Kebutuhan masyarakat adalah keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi barang dan jasa.




Subjek
Predikat
Objek
Keterangan


Tugas ke-1 Bahasa Indonesia 2 : Ibu Pergi ke Pasar

Ibu pergi ke pasar.
S      P       K

Ibu pergi dengan berjalan kaki.
S      P              K

Di pasar, ibu membeli buah-buahan.
K             S     P         O

Selain itu, ibu membeli sayur dan ikan.
                 S    P                 O

Setelah selesai berbelanja, ibu pulang ke rumah.

K                     P                S  P         K