Pengaruh Perubahan Situasi Terhadap Perilaku Konsumen
Engel, Blackwell, dan Miniard (1995)
mengemukakan bahwa pengaruh situasi adalah pengaruh yang muncul dari
faktor-faktor yang sangat terkait dengan waktu dan tempat, yang tidak
tergantung kepada konsumen dan karakteristik objek (produk atau merek). Mowen
dan Minor (1998) mengemukakan bahwa situasi konsumen adalah faktor lingkungan
sementara yang menyebabkan suatu situasi dimana perilaku konsumen muncul pada
waktu tertentu dan tempat tertentu. Dalam melakukan transaksi pembelian dalam
perilaku konsumen, faktor yang mempengaruhinya antara lain adalah faktor
situasi.
Pengaruh situasi konsumen adalah
faktor personal dan lingkungan yang terdapat pada saat aktifitas konsumen,
sehingga situasi konsumen meliputi faktor-faktor seperti berikut:
−
Melibatkan
waktu dan tempat dalam mana aktifitas konsumen terjadi.
−
Mempengaruhi
tindakan konsumen sperti prilaku pembelian.
− Tidak termasuk
karakteristik personal yang berlaku dalam jangka panjang.
Ada lima karakteristik situasi
konsumen yaitu:
- Lingkungan fisik. Sarana fisik yang menggambarkan
situasi konsumen yang meliputi: lokasi, dekorasi, aroma, cahaya, cuaca dan
objek fisik lainnya yang ada di sekeliling konsumen.
- Lingkungan Sosial. Kehadiran dan ketidakhadiran
orang lain pada situasi tersebut.
- Waktu atau saat perilaku muncul (jam, hari, musim
libur, bulan puasa, tahun baru). Waktu mungkin diukur secara subjektif
berdasarkan situasi konsumen, misal kapan terakhir kali membeli biskuit.
Arti kapan terakhir kali akan berbeda antar konsumen.
- Tujuan yang ingin dicapai pada suatu situasi.
Konsumen yang belanja untuk hadiah akan menghadapi situasi berbeda
dibandingkan belanja untuk kebutuhan sendiri.
- Suasana Hati. Suasana hati atau kondisi jiwa
sesaat (misalnya perasaan khawatir, tergesagesa, sedih, marah) yang dibawa
pada suatu situasi.
Pengaruh situasi dapat dipandang
sebagai pengaruh yang timbul dari faktor yang khusus untuk waktu dan tempat
yang spesifik yang lepas dari karakteristik konsumen dan karakteristik obyek.
Situasi konsumen adalah faktor lingkungan sementara yang menyebabkan suatu
situasi dimana perilaku konsumen muncul pada waktu tertentu dan tempat
tertentu.
Jenis-Jenis situasi konsumen:
1. Situasi
Komunikasi
Situasi komunikasi dapat didefinisikan sebagai latar dimana konsumen
dihadapkan kepada komunikasi pribadi atau non pribadi. Komunikasi pribadi akan
mencakupi percakapan yang mungkin diadakan oleh konsumen dengan orang lain,
seperti wiraniaga atau sesama konsumen. Komunikasi non pribadi akan dilibatkan
sprektum luas stimulus, seperti iklan dan program serta publikasi yang
berorientasi konsumen misalnya laporan konsumen.
Untuk mengilustrasikan dampak potensial dari situasi komunikasi, mari kita
pertimbangkan bagaimana situasi komunikasi itu dapat mnentukan keefektifan
iklan televisi. Kita berfokus pada bentuk komunikasi tertentu karena dua
alasan. Pertama, pengeluaran pada iklan TV kerap mendapat bagian yang bermakna
dari anggaran promosi. Dalam konteks ini sejumlah karakteristik situasi mungkin
muncul kepermukaan sebagai determinan yang potensial dari suatu keefektifan
iklan. Pengaruh situasi mungkin pula timbul dari program tertentu dimana suatu
iklan muncul.
2. Situasi
Pembelian
Situasi pembelian mengacu pada latar dimana konsumen memperoleh produk dan
jasa. Pengaruh situasi sangat lazim selama pembelian. Sebagai contoh yang
sederhana, pertimbangan perubahan hebat dalam kepekaan konsumen akan harga
dimana situasi pembelian. Penjual makanan akan merasa sangat sulit untuk
membebankan harga yang dibayar konsumen untuk soda dan jajanan di bioskop atau
stadion baseball. Pengaruh situasi dapat diwujudkan diri dalam bermacam jenis
cara selama situasi pembelian, beberapa bentuk utama dideskripsikan berikut
ini.
- Lingkungan
informasi mengacu pada keseluruhan jajaran data yang berkaitan dengan produk
yang tersedia bagi konsumen. Sifat lingkungan informasi akan menjadi determinan
penting dari perilaku pasar ketika konsumen terlibat didalam semacam bentuk
pengambilan keputusan non kebiasaan. Sebagian dari karakteristik lingkungan
yang utama mencakupi ketersediaan informasi, jumlah beban informasi, dan cara
dimana informasi disajikan dan diorganisasikan.
- Kesediaan
informasi sangat penting. Tidak adanya informasi mengenai kinerja dari merek
yang bersaing mengenai beberapa sifat akan menghalangi pemakaian informasi
tersebut selama pengambilan keputusan. Ketersediaan informasi kadang akan
bergantung kepada kemampuan konsumen mendapatkan kembali informasi dari
ingatan.
- Beban informasi
dari lingkungan pilihan ditentukan oleh jumlah alternative pilihan dan jumlah
sifat peralternatif, kenaikan dalam jumlah alternative pilihan mengubah jenis
kaidah keputusan yang digunakan konsumen selama mengambil keputusan.
- Format informasi
yaitu cara dimana informasi disusun. Dapat pula mempengaruhi perilaku konsumen.
Pemakaian informasi harga satuan ini oleh konsumen mungkin bergantung kepada
bagaimana informasi itu disusun.
- Bentuk
informasi adalah penilaian produk numerik, memungkinkan konsumen menaksir
dengan lebih mudah perbedaan diatantara banyak produk. Sebagai akibatnya,
konsumen lebih cenderung membandingkan merek atas dasar sifat demi sifat ketika
informasi merek disajikan dalam bentuk numeris ketimbang semantik.
- Lingkungan
eceran adalah sifat fisik dari lingkungan eceran, kerap kali diacu sebagai
store atmospherics, sangat menarik bagi para pemasar karena dua alasan
mendasar. Pertama, berbeda dengan banyak pengaruh situasi yang berbeda di luar
kendali. Kedua, pengaruh ini dibidikan kepada konsumen tepat ditempat yang
benar didalam toko.
- Musik adalah
konsumen akan merasa nyaman jika membeli dengan adanya musik karena membuat
semangat para pembeli semakin meningkat. Dan banyak yang dating untuk kembalinlagi
ke toko mereka.
- Tata ruang dan
lokasi didalam toko dapat digunakan untuk meningkatkan kemungkinan konsumen
mengadakan kontak dengan produk.
- Warna adalah
sumber pengaruh yang potensial pada persepsi maupun perilaku konsumen. Warna
yang hangat, seperti merah dan kuning, tampak lebih efektif pada orang yang
menarik fisik, dibandingkan dengan warna yang lebih sejuk seperti hijau dan
biru.
- Bahan POP
(point-of-purchase) atau bahan di tempat penjualan dapat berfungsi sebagai
stimulus yang sangat kuat. Peragaan dan tanda dapat meningkatkan kemungkinan
menarik perhatian konsumen.
- Wiraniaga
adalalah potensi untuk memperngaruhi konsumen selama berbelanja dapat
dipengaruhi secara kuat oleh staf garis depan pengecer.
- Kesesakan
adalah aspek luar dari latar eceran yang mungkin mempengaruhi perilaku
berbelanja adalah tingkat kesesakan yang dirasakan yang disebabkan oleh
kepadatan orang yang berbelanja di dalam toko.
- Pengaruh waktu
adalah dimana situasi ini berlaku pada permintaan akan banyak produk saat musim
tiba.
3. Situasi
Pemakaian
Jenis selebihnya dari situasi konsumen adalah situasi pemakaian dimana
mengacu pada latar dimana konsumsi terjadi. Dalam banyak kejadian situasi
pembelian dan pemakaian sebenarnya sama , tetapi konsumsi produk kerap kali
terjadi di dalam latar yang sangat jauh, baik secara fisik maupun temporal,
dari latar dimana produk diperoleh.
Contoh Situasi Konsumen:
·
Situasi
Kebutuhan Sehari-hari
Situasi dimana seseorang
berhadapan dengan keadaan yang membutuhkan suatu barang produksi untuk di
konsumsi. Situasi ini merupakan hal yang rutin dan terkadang sifatnya harus
dipenuhi. Contohnya adalah kebutuhan pangan sehari-hari karena setiap harinya
seseorang membutuhkan makan untuk bekerja, juga sandang untuk dipakai setiap
harinya, dan papan untuk berteduh dan melakukan aktifitas pribadi.
·
Situasi
Keuangan
Situasi dimana
seseorang memiliki atau tidak memiliki cukup uang untuk membeli sesuatu. Jika
seseorang memiliki uang yang cukup atau bahkan lebih, maka dia dapat membeli
kebutuhan dasar yang diperlukannya dan mungkin juga dapat membeli barang
tambahan yang sifatnya tidak terlalu mendesak. Orang yang memiliki kondisi
keuangan berlebih juga dapat membeli barang dari mulai yang murah bahkan
yang mahal. Sedangkan seseorang yang memiliki uang yang cukup bahkan kurang,
haruslah memiliki daftar dari apa yang ingin dibelanjakannya agar kebutuhan
dasarnya dapat dijangkau. Jika seseorang dengan keuangan yang kurang cukup
tidak pintar dalam mengelola keuangannya, maka akan berakibat fatal bagi
hidupnya.
·
Situasi
Interaksi
Orang dalam
membeli sesuatu dikarenakan kebutuhan yang diperlukannya. Tapi terkadang ada juga
seseorang yang membeli suatu barang dikarenakan adanya interaksi dengan orang
lain.
Contoh:
Seseorang
membeli suatu barang setelah seorang sales menawarkan dan memperagakan barang
yang dijualnya sehingga seseorang merasa tertarik dengan barang tersebut,
terlepas dari barang tersebut diperlukan baginya ataupun berguna atau tidak
baginya.
·
Situasi Kondisi
Barang Produksi
Dalam
memproduksi suatu barang, produsen pastinya telah melakukan suatu riset agar
pengembangan barangnya tersebut dapat laris dipasaran. Baik dari segi
promosi maupun kondisi fisik barang produksi tersebut. Seringkali para konsumen
tertarik dengan kondisi dari barang produksi tersebut, misalnya saja:
adanya diskon yang cukup besar, warna kemasan yang menarik, ada promo dengan hadiah
jika membeli suatu barang, maupun berbagai keringanan seperti buy 2 get 1 dan
sebagai berikut.
Terlepas dari itu semua, seseorang
haruslah cermat dan lebih bijaksana dalam membeli suatu barang. Jangan sampai
ada kerugian yang dirasakan setelah membeli suatu barang yang dibelinya.
SUMBER 2