Sunday, November 13, 2016

Membuka Jendela di Penghujung Senja Tanah Papua

Mata adalah jendela diri kita, organ yang membantu menginterpretasikan pandangan melalui pesan yang terkirim dari pandangan kita ke otak.
Apa jadinya kalau mata kita bermasalah, sehingga kita tidak mampu mengirimkan pesan pandangan mata ke otak? Bagi orang dengan pandangan normal dan sehat, bisa jadi hal ini dianggap petaka, karena kita tidak mampu melihat dengan baik. Mata memang sekusrial itu dalam mendukung keseharian kehidupan manusia.
Indonesia melalui memiliki program Vision 2020 – pemberantasan kebutaan dan gangguan penglihatan nasional – yang dicanangkan seiring dengan inisiatif global untuk penanganan kebutaan dan gangguan penglihatan di seluruh dunia oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Katarak adalah salah satu jenis kelainan mata dimana lensa mata menjadi keruh sehingga menghalangi  cahaya yang masuk ke kornea, menyebabkan penderita katarak kesulitan untuk melihat. Menurut data dari Kementerian Kesehatan Indonesia, katarak merupakan salah satu penyebab kebutaan terbanyak di Indonesia maupun dunia. Perkiraan insiden katarak adalah 0.1%/tahun atau setiap tahun di antara 1000 orang terdapat seorang penderita baru katarak. Penduduk Indonesia memiliki kecenderungan menderita katarak 15 tahun lebih cepat dibandingkan penduduk di daerah subtropis, dimana 16-22% penderita katarak yang dioperasi di Indonesia berusia di bawah 55 tahun.
LPMAK Gelar Pengobatan Mata dan Operasi Katarak Gratis bagi Masyarakat
Untuk Provinsi Papua, prevalensi penderita katarak tahun 2013 adalah sebesar 2.4% dari total penduduk. Jumlahnya memang bukan yang tertinggi, namun situasi dan kondisi Papua yang masih di bawah standar kelayakan membuat perang terhadap katarak dan gangguan penglihatan mata menjadi cukup menantang. Perlu diketahui bahwa secara nasional 1 orang dokter spesialis mata menangani lebih dari 17,000 pasien, sangat jauh dari standar yang ditetapkan WHO yang idealnya adalah 1:20,000. DKI Jakarta dengan prevalensi terkecil saja tidak memiliki standar yang ideal, apa kabar dengan Papua di ujung Timur Indonesia?
Hal ini menjadi latar belakang Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) untuk secara khusus memberantas kebutaan dan gangguan kesehatan mata di Kabupaten Mimika. Sebagai pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI), LPMAK bertugas menyelenggarakan program-program pengembangan kualitas hidup masyarakat, salah satu yang utama yakni bidang kesehatan.
Bertepatan dengan World Sight Day atau Hari Penglihatan Dunia yang jatuh pada Rabu ke-dua Oktober setiap tahun, LPMAK dengan menggandeng sejumlah pihak terkait diantaranya Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, RSUD Timika, dan Yayasan Kemanusiaan Indonesia, menyelenggarakan pengobatan mata dan operasi katarak gratis bagi masyarakat. Setelah tahun lalu hanya digelar di wilayah Dataran Rendah, kegiatan serupa di tahun ini digelar pula di wilayah Dataran Tinggi, yang dilaksanakan di RS Waa Banti di Distrik Tembapura, sehingga tahun ini kegiatan ini mencakup area Banti, dan 2 area di Timika yakni di Mapuru Jaya dan SP 1.
Rangkaian kegiatan pengobatan mata ini diawali di desa Waa Banti pada hari Senin (5/10) dengan pemeriksaan mata dan deteksi katarak bagi masyarakat. Dari 190 penduduk yang menjalani pemeriksaan mata, 11 orang didiagnosa menderita katarak sedangkan sisanya menderita gangguan mata minor seperti miopia dan hipermetropia.
Keesokan harinya, 7 orang menjalani operasi katarak di Rumah Sakit Waa Banti – 1 orang dianggap memiliki tingkat keparahan yang tinggi sehingga tidak menjalani operasi karena alasan medis, sedangkan 3 orang lainnya memutuskan untuk tidak menjalani operasi. Yayasan Kemanusiaan Indonesia ditunjuk oleh LPMAK sebagai pelaksana pemeriksaan dan operasi mata. Dr. Jusni Saragih Sp.M bertindak sebagai ahli bedah.
Dr. Jusni mengatakan bahwa metode yang digunakan adalah metode fakoemulsifikasi manual mengingat operasi dilakukan di daerah terpencil. Metode ini adalah metode konvensional dimana dokter menggunakan pisau untuk membuat robekan pada mata untuk mengeluarkan lensa yang rusak dan menggantinya dengan yang baru (lensa intraokular buatan).
”Tidak ada kendala yang berarti dari operasi yang berlangsung hari ini. Paling-paling kendala bahasa karena banyak dari mereka hanya berbahasa daerah. Namun secara keseluruhan pasien dapat bekerjasama dengan baik dan operasinya lancar,” terang dr. Jusni.
Ketujuh pasien yang hampir semuanya lansia tampak sumringah ketiga dokter membuka perban yang menutup mata mereka pada hari Rabu (7/10). Semuanya tampak senang dengan penglihatan mereka yang baru walaupun masih membutuhkan waktu lebih untuk kepulihan sempurna.
“Saya bersyukur kepada Tuhan karena saya bisa melihat dengan lagi dengan kedua mata saya. Sebelumnya saya harus berkutat dengan mata kabur selama 12 tahun. Ini adalah berkat dan anugerah luar biasa buat saya,” ujar Poi Omaleng, salah satu pasien yang menjalani operasi di mata kanan.
Slamet Sutejo, Camat Tembagapura saat dimintai pendapat mengatakan, “saya bersyukur kepada Tuhan atas berkatnya bagi masyarakat di sini melalui bantuan dokter yang telah memberikan operasi katarak kepada mereka. Terima kasih kepada LPMAK dan PT Freeport tentunya melalui program-program kemasyarakatan yang selalu mengena kepada masyarakat di sini. Harapan ke depan adalah, program ini menjadi titik awal sehingga berikutnya program yang sangat baik ini bisa menjangkau wilayah lain lebih jauh seperti Aroanop dan Tsinga,” tutur Slamet.
LPMAK terus mengupayakan agar program kemasyarakatan yang dilaksanakan dapat terus berkembang dan memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat di Kabupaten Mimika. Pada hari Rabu – Jumat (7-9/10), pemeriksaan mata dan operasi katarak dilanjutkan di wilayah Dataran Rendah di Mapuru Jaya dan SP1. (Miko Sularso).


Analisis:

PT. Freeport Indonesia merupakan perusahaan afiliasi dari Freeport-McMoRan. PTFI menambang, memproses dan melakukan eksplorasi terhadap bijih yang mengandung tembaga, emas dan perak. Beroperasi di daerah dataran tinggi di Kabupaten Mimika Provinsi Papua, Indonesia. PTFI memasarkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan perak ke seluruh penjuru dunia.

Salah satu bentuk action yang dilakukan oleh PT. Freeport Indonesia adalah seperti uraian di atas yaitu melakukan gelar pengobatan mata dan operasi katarak gratis bagi masyarakat. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab sosial PTFI terhadap masyarakat.  Sesuai dengan makna etika bisnis, PTFI telah melakukan bisnisnya dengan nilai-nilai,tata cara hidup yang baik, aturan hidup yang baik dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang lain atau dari satu generasi ke generasi lain. Dengan dilakukannya kegiatan ini diharapkan dapat membawa dampak yang positif bagi masyarakat serta menjadi kebiasaan yang dapat dilakukan dari generasi ke generasi.

Kegiatan pengobatan mata dan operasi katarak gratis ini dilakukan bertepatan dengan World Sight Day atau Hari Penglihatan Dunia yang jatuh pada Rabu ke-dua Oktober setiap tahun. Setelah tahun lalu hanya digelar di wilayah Dataran Rendah, kegiatan serupa di tahun ini digelar pula di wilayah Dataran Tinggi, yang dilaksanakan di RS Waa Banti di Distrik Tembapura, sehingga tahun ini kegiatan ini mencakup area Banti, dan 2 area di Timika yakni di Mapuru Jaya dan SP 1. Hal tersebut sesuai dengan pengertian etika dan moralitas yaitu sistem nilai tentang bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia yang telah diinstitusionalitaskan dalam sebuah adat kebiasaan yang kemudian terwujud dalam pola perilaku yang ajek dan terulang dalam kurun waktu yang lama sebagaimana laiknya sebuah kebiasaan. Hal tersebut sesuai karena pengobatan mata dan operasi katarak gratis itu tidak hanya dilakukan sekali tetapi dilakukan lagi pada tahun berikutnya, selain itu area nya pun diperluas hingga wilayah Dataran TInggi.

Dengan diadakannya kegiatan operasi katarak gratis, membawa angin segar bagi para penderita katarak yang memiliki harapan dapat melihat kembali seperti yang diungkapkan oleh Poi Omaleng salah satu pasien katarak yang mengucap syukur karena dapat melihat kembali. Berkaitan dengan norma moral yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku manusia sebagai manusia, dengan ciri utama sebagai berikut:

a. Kaidah moral berkaitan dengan hal-hal yang mempunyai atau yang dianggap mempunyai konsekuensi yang serius bagi kesejahteraan, kebaikan, dan kehidupan manusia, baik sebagai pribadi maupun kelompok.
b. Norma moral tidak ditetapkan dan/atau diubah oleh keputusan penguasa tertentu. Norma moral merupakan ekspresi, cermin dan harapan masyarakat mengenai apa yang baik dan buruk. Berbeda dengan norma hukum, norma moral tidak dikodifikasikan, tidak ditetapkan atau diubah oleh pemerintah. Ia lebih merupakan hukum tak tertulis dalam hati setiap anggota masyarakat yang karena itu mengikat semua anggota dari dalam dirinya sendiri.
c. Norma moral selalu menyangkut sebuah perasaan khusus tertentu yang oleh beberapa filsuf moral disebut sebagai perasaan moral (moral sense).


Berdasarkan teori tersebut, PTFI telah menjalankan bisnisnya sesuai dengan norma moral karena turut berpartisipasi dalam mensejahterakan masyarakat Papua dari segi kesehatan.

Jika dikaitkan dengan teori etika "Teleologi" yaitu mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh kegiatan itu, maka kegiatan sosial yang dilakukan PTFI termasuk ke dalam aliran etika teleologi Utilitarianisme. Utilitarianisme berasal dari kata latin Utilis, kemudian menjadi kata Inggris Utility yang berarti bermanfaat (Bertens, 2000). Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut seluruh masyarakat. Hal ini dapat kita lihat bahwa dengan dilakukannya pengobatan mata dan operasi katarak gratis ini, memberikan manfaat bagi masyarakat.


Berdasarkan penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa PT. Freeport Indonesia termasuk ke dalam pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility) dalam hal ini PT. Freeport Indonesia menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat Papua khususnya kabupaten Mimika yaitu dengan mengadakan kegiatan pengobatan mata dan operasi katarak gratis. 


REFERENSI

Bertens, K. (2000). Etika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sularso, Miko. (2015). Membuka Jendela di Penghujung Senja. Retrieved from PT. Freeport Indonesia website: http://ptfi.co.id/id/media/news/opening-windows-at-twilight-time


Tuesday, June 21, 2016

Tugas ke-7 Bahasa Indonesia 2: Perkembangan Perekonomian Indonesia

Pada masa awal kemerdekaan, keadaan ekonomi Indonesia sangat buruk. Penyebabnya adalah inflasi yang sangat tinggi yaitu beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali. Saat itu, pemerintah RI menyatakan mata uang yang berlaku di Indonesia ada tiga yaitu De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang. Kekosongan kas pemerintah juga merupakan penyebab dari buruknya keadaan ekonomi Indonesia pada saat itu. Hal tersebut dikarenakan pajak dan bea masuk lainnya sangat kecil sehingga pendapatan pemerintah tidak sebanding dengan pengeluarannya.
            
Pada masa demokrasi liberal, permasalahan ekonomi Indonesia masih sama seperti masa awal kemerdekaan. Masalah tersebut adalah inflasi, kekosongan kas pemerintah, dan sebagainya. Pemerintah melakukan beberapa usaha untuk mengatasi masalah ekonomi tersebut diantaranya adalah program benteng, nasionalisasi De Javache Bank menjadi Bank Indonesia, serta pembatalan sepihak atas hasil-hasil konferensi meja bundar.
            
Setelah masa demokrasi liberal, Indonesia menjalankan sistem demokrasi terpimpin sebagai akibat dari dekrit presiden 5 Juli 1959. Sistem demokrasi terpimpin cenderung kepada sistem ekonomi etatisme. Perubahan sistem ekonomi tersebut diharapkan akan membawa kemakmuran bersama dan persamaan sosial, politik, dan ekonomi. Namun kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah ada masa tersebut belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia.
            
Kemudian Indonesia memasuki masa orde baru pada tahun 1966 dan mengganti sistem ekonominya menjadi sistem ekonomi campuran dalam kerangka sistem ekonomi demokrasi pancasila. Sistem ekonomi pancasila mengandung unsur penting yang disebut demokrasi ekonomi. Demokrasi ekonomi dipilih karena memiliki ciri-ciri positif yang diantaranya adalah perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan (Suroso, 1993). Hal ini dilakukan setelah melihat pada tahun-tahun sebelumnya menggunakan sistem ekonomi liberal dan etatisme tetapi tidak dapat menyelesaikan masalah yang ada.  Prioritas utama pada masa orde baru adalah stabilisasi ekonomi dan politik. Program pemerintah berorientasi pada usaha pengendalian inflasi, penyelamatan keuangan negara, dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat.


DAFTAR PUSTAKA
Budi Setyawan, Aris, 1997, Perekonomian Indonesia, Jakarta: Universitas Gunadarma.

Suroso, P.C., 1993, Perekonomian Indonesia, Teori dan Kebijakan, Jakarta: Indeks.

Sunday, June 19, 2016

Tugas ke- 6 Bahasa Indonesia 2: Indikator Ekonomi Indonesia



Indikator perekonomian adalah data yang digunakan untuk menentukan perkembangan ekonomi suatu negara yang dikeluarkan oleh pemerintah di negara bersangkutan. Indikator ekonomi digunakan sebagai pertanda tentang perkembangan pembangunan pada masa lampau maupun masa mendatang. Indikator ekonomi memberikan gambaran secara makro dan terkadang juga menjadi penentu aspek pemerataan pembangunan.
            
Indikator pertama yang digunakan adalah produk domestik bruto (PDB). Produk domestik bruto adalah nilai keseluruhan barang dan jasa yang diproduksi di dalam wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu. PDB hanya menghitung total produksi dari suatu negara tanpa memperhitungkan sumber faktor produksinya.
             
Selain itu, indikator lainnya adalah inflasi. Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung terus menerus dan saling mempengaruhi. Salah satu penyebab inflasi adalah banyaknya jumlah uang dibandingkan dengan jumlah barang yang tersedia di pasar.



DAFTAR PUSTAKA
Budi Setyawan, Aris, 2001, Perekonomian Indonesia, Jakarta: Universitas Gunadarma.

Saturday, June 18, 2016

Tugas ke-5 Bahasa Indonesia 2: Sistem Perekonomian di Indonesia



Sistem perekonomian di Indonesia mengalami perubahan beberapa kali. Awalnya Indonesia menganut sistem ekonomi liberal yaitu sistem ekonomi yang seluruh kegiatan ekonominya diserahkan kepada masyarakat. Kemudian Partai Komunis Indonesia menyebarkan pengaruh komunisme sehingga sistem ekonomi di Indonesia berubah dari sistem ekonomi liberal menjadi sistem ekonomi sosialis.

Pada masa orde baru, sistem ekonomi pancasila disepakati sebagai suatu bentuk ekonomi baru. Sistem ekonomi pancasila itu merupakan perubahan dari sistem ekonomi sosialis. Perubahan tersebut mengandung unsur penting yang disebut demokrasi ekonomi. Demokrasi ekonomi dipilih karena memiliki ciri-ciri positif yang diantaranya adalah perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan (Suroso, 1993).
             
Setelah masa orde baru, pemerintah kembali mengganti sistem ekonomi  demokrasi menjadi sistem ekonomi kerakyatan. Sistem inilah yang masih berlaku di Indonesia. Sistem ekonomi ini berlaku sejak tahun 1998. Pada sistem ekonomi kerakyatan yang memegang peran aktif dalam kegiatan ekonomi adalah masyarakat, sedangkan pemerintah yang menciptakan iklim yang bagus bagi pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha.  
            



DAFTAR PUSTAKA
Suroso, P.C. 1993, Perekonomian Indonesia, Teori dan Kebijakan. Jakarta: Indeks.

Monday, June 13, 2016

Tugas ke-4 Bahasa Indonesia 2: Nilai Tukar


Nilai tukar mata uang suatu negara dibedakan atas nilai tukar nominal dan nilai tukar riil. Nilai tukar nominal merupakan harga relatif mata uang dua negara (Mankiw, 2003:127). Sedangkan nilai tukar riil berkaitan dengan harga relatif dari barang-barang di antara dua negara. Nilai tukar riil diantara mata uang kedua negara dikalikan dengan rasio tingkat harga di kedua negara tersebut.
            
Setiap negara melakukan perdagangan internasional karena dua alasan utama. Alasan pertama adalah negara-negara berdagang karena mereka berbeda satu sama lain. Bangsa-bangsa di dunia ini selalu berpeluang memperoleh keuntungan dari perbedaan-perbedaan di antara mereka melalui suatu peraturan. Alasan kedua yaitu negara-negara berdagang satu sama lain dengan tujuan untuk mencapai apa yang lazim disebut sebagai skala ekonomis dalam produksi (Krugman dan Obstefeld, 2004).
            
Penggunaan sistem nilai tukar mengambang (floating exchange rate) oleh suatu perekonomian negara terbuka akan menghasilkan nilai tukar yang berfluktuatif secara bebas menyesuaikan dengan perubahan kondisi ekonomi. Akibatnya ketika Bank Sentral menaikkan penawaran uang, dengan asumsi tingkat harga tetap, maka hal tersebut akan menyebabkan peningkatan keseimbangan riil dengan menggeser kurva LM ke arah kanan. Kondisi tersebut mengakibatkan pendapatan akan meningkat dan nilai tukar menurun (Mankiw, 2003). 





DAFTAR PUSTAKA
Krugman, P. dan M. Obstefeld. (2004). Ekonomi Internasional, Teori dan Kebijakan. Jakarta: Indeks.

Mankiw, G.N. (2003). Macroeconomics 5th Edition. New York: Worth Publishers.

Tugas ke-3 Bahasa Indonesia 2: Inflasi

Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara terus menerus. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi rendahnya tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukkan inflasi. Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus menerus dan saling mempengaruhi.

Penyebab inflasi menurut Bank Indonesia adalah tarikan permintaan. Inflasi ini timbul apabila permintaan agregat meningkat lebih cepat dibandingkan dengan potensi produktif perekonomian. Selain itu, dorongan biaya juga merupakan penyebab inflasi. Inflasi ini timbul karena adanya depresiasi nilai tukar, dampak inflasi luar negeri, peningkatan harga-harga komoditi yang diatur pemerintah, dan terjadi negative supply shocks akibat bencana alam dan terganggunya distribusi.

Tugas ke-2 Bahasa Indonesia 2: Pengertian Ekonomi

Paul A. Samuelson (2001), mendefinisikan ekonomi sebagai kajian masyarakat dalam menggunakan sumber daya yang langka untuk memproduksi komoditi-komoditi berharga dan mendistribusikannya kepada masyarakat luas. Definisi lain mengatakan  bahwa ekonomi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari cara memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas sedangkan sumber daya yang tersedia terbatas.
Manusia sebagai subjek dalam kegiatan ekonomi akan dihadapkan kepada masalah-masalah yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan hidupnya. Upaya manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya merupakan kajian ilmu ekonomi yang paling mendasar.
Secara umum persoalan yang dihadapi masyarakat bersumber dari jumlah kebutuhan yang tidak terbatas. Hal tersebut didukung dengan sifat manusia yang tidak pernah merasa puas. Kebutuhan masyarakat adalah keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi barang dan jasa.




Subjek
Predikat
Objek
Keterangan


Tugas ke-1 Bahasa Indonesia 2 : Ibu Pergi ke Pasar

Ibu pergi ke pasar.
S      P       K

Ibu pergi dengan berjalan kaki.
S      P              K

Di pasar, ibu membeli buah-buahan.
K             S     P         O

Selain itu, ibu membeli sayur dan ikan.
                 S    P                 O

Setelah selesai berbelanja, ibu pulang ke rumah.

K                     P                S  P         K

Monday, January 25, 2016

TULISAN 4 - PERILAKU KONSUMEN #

TINGGINYA TINGKAT KONSUMTIF MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP BARANG IMPOR


Kata konsumtif diartikan sama dengan kata konsumerisme. Kata yang terakhir mengacu pada sesuatu yang berhubungan dengan konsumen. Sedangkan PENGERTIAN POLA HIDUP KONSUMTIF akan lebih khusus menjelaskan keinginan mengkonsumsi barang-barang yang sebenarnya tidak diperlukan secara berlebihan untuk mencapai kebutuhan/ kepuasa yang maksimal. Sadar atau tidak akan Prilaku hidup Konsumtif, tapi memang sedang terjadi di masyarakat sekitar kita bahkan diri sendiri.

Pengertian Pola hidup konsumtif adalah gaya hidup dimana seseorang suka membelanjakan uangnya untuk mengkonsumsi dari pada memilih untuk memproduksi atau membuat sendiri atau bagi orang yang cukup ekstrem dikenal dengan istilah shopaholic.

Di Indonesia pola hidup konsumtif seperti sudah membudaya terutama untuk barang-barang impor. Jika konsumtif terhadap produk lokal, dapat memajukan perekonomian nasional, tetapi konsumtif terhadap produk luar negeri, ini yang harus dicegah. Padahal barang impor yang dibeli pun belum tentu dibutuhkan.
Tidak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan inilah salah satu ciri sikap komsumtif. Artinya sepanjang mampu membeli, apapun dibeli, meski barang tersebut bukan merupakan kebutuhan mendesak.
Setiap ada produk-produk baru yang muncul dipasaran seperti telepon genggam, gadget, laptop, kosmetik, baju, sepatu, tas, berusaha membelinya, meski belum lama sudah beli produk serupa.

Bagi kalangan  menengah ke atas yang mempunyai cukup uang, tidak begitu masalah, tetapi bagaimana dengan kalangan bawah?
Yang pasti gaya hidup konsumtif memberikan dampak yang negatif, di antaranya kian membuat kesenjangan sosial.
Negara pun semakin terbebani karena terlalu banyak barang yang diimpor untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Akibat lebih lanjut gairah memproduksi barang-barang buatan dalam negeri semakin lemah. Tidak itu saja,produk lokal kalah bersaing dengan produk impor yang kebanyakan harganya lebih murah.

Setidaknya ada dua  solusi yang bisa ditempuh untuk menekan pola hidup konsumtif agar tidak membudaya di Indonesia.
Menurut saya solusi untuk menekan tingkat konsumtif masyarakat Indonesia terhadap barang impor adalah
1. Cintai produk dalam negeri baik produk fisik maupun produk jasa. Karena di Indonesia semua sudah tersedia, berbagai tempat wisata, pakaian, sepatu, tas dan lain-lain yang kualitasnya juga tidak kalah dengan produk luar negeri. Selain itu dengan mencintai dan membeli produk dalam negeri kita telah turut membantu masyarakat atau produsen dalam negeri dalam mengembangkan usahanya sehingga para pengusaha di Indonesia bisa semakin maju.

2. Pemerintah turut serta berperan dalam mengurangi komoditas impor dengan cara menaikkan pajak impor agar barang-barang impor tidak semudah itu masuk ke dalam Indonesia. Selain itu, pemerintah juga harus mendukung produsen-produsen dalam negeri dengan cara memberikan fasilitas dan kemudahan perijinan, bantuan modal serta pengembangan pasar. Sehingga masyarakat Indonesia jadi terdorong untuk menciptakan produk-produk baru sehingga perilaku konsumtif bisa berubah menjadi produktif. 


Sunday, January 10, 2016

TUGAS 11 - PERILAKU KONSUMEN #


Pengaruh Perubahan Situasi Terhadap Perilaku Konsumen 

Engel, Blackwell, dan Miniard (1995) mengemukakan bahwa pengaruh situasi adalah  pengaruh yang muncul dari faktor-faktor yang sangat terkait dengan waktu dan tempat, yang tidak tergantung kepada konsumen dan karakteristik objek (produk atau merek). Mowen dan Minor (1998) mengemukakan bahwa situasi konsumen adalah faktor lingkungan sementara yang menyebabkan suatu situasi dimana perilaku konsumen muncul pada waktu tertentu dan tempat tertentu. Dalam melakukan transaksi pembelian dalam perilaku konsumen, faktor yang mempengaruhinya antara lain adalah faktor situasi.

Pengaruh situasi konsumen adalah faktor personal dan lingkungan yang terdapat pada saat aktifitas konsumen, sehingga situasi konsumen meliputi faktor-faktor seperti berikut:
     Melibatkan waktu dan tempat dalam mana aktifitas konsumen terjadi.
     Mempengaruhi tindakan konsumen sperti prilaku pembelian.
   Tidak termasuk karakteristik personal yang berlaku dalam jangka panjang.

Ada lima karakteristik situasi konsumen yaitu:  
  1. Lingkungan fisik. Sarana fisik yang menggambarkan situasi konsumen yang meliputi: lokasi, dekorasi, aroma, cahaya, cuaca dan objek fisik lainnya yang ada di sekeliling konsumen. 
  2. Lingkungan Sosial. Kehadiran dan ketidakhadiran orang lain pada situasi tersebut. 
  3. Waktu atau saat perilaku muncul (jam, hari, musim libur, bulan puasa, tahun baru). Waktu mungkin diukur secara subjektif berdasarkan situasi konsumen, misal kapan terakhir kali membeli biskuit. Arti kapan terakhir kali akan berbeda antar konsumen. 
  4. Tujuan yang ingin dicapai pada suatu situasi. Konsumen yang belanja untuk hadiah akan menghadapi situasi berbeda dibandingkan belanja untuk kebutuhan sendiri. 
  5. Suasana Hati. Suasana hati atau kondisi jiwa sesaat (misalnya perasaan khawatir, tergesagesa, sedih, marah) yang dibawa pada suatu situasi. 
Pengaruh situasi dapat dipandang sebagai pengaruh yang timbul dari faktor yang khusus untuk waktu dan tempat yang spesifik yang lepas dari karakteristik konsumen dan karakteristik obyek. Situasi konsumen adalah faktor lingkungan sementara yang menyebabkan suatu situasi dimana perilaku konsumen muncul pada waktu tertentu dan tempat tertentu. 

Jenis-Jenis situasi konsumen:

1. Situasi Komunikasi
Situasi komunikasi dapat didefinisikan sebagai latar dimana konsumen dihadapkan kepada komunikasi pribadi atau non pribadi. Komunikasi pribadi akan mencakupi percakapan yang mungkin diadakan oleh konsumen dengan orang lain, seperti wiraniaga atau sesama konsumen. Komunikasi non pribadi akan dilibatkan sprektum luas stimulus, seperti iklan dan program serta publikasi yang berorientasi konsumen misalnya laporan konsumen.
Untuk mengilustrasikan dampak potensial dari situasi komunikasi, mari kita pertimbangkan bagaimana situasi komunikasi itu dapat mnentukan keefektifan iklan televisi. Kita berfokus pada bentuk komunikasi tertentu karena dua alasan. Pertama, pengeluaran pada iklan TV kerap mendapat bagian yang bermakna dari anggaran promosi. Dalam konteks ini sejumlah karakteristik situasi mungkin muncul kepermukaan sebagai determinan yang potensial dari suatu keefektifan iklan. Pengaruh situasi mungkin pula timbul dari program tertentu dimana suatu iklan muncul. 

2. Situasi Pembelian
Situasi pembelian mengacu pada latar dimana konsumen memperoleh produk dan jasa. Pengaruh situasi sangat lazim selama pembelian. Sebagai contoh yang sederhana, pertimbangan perubahan hebat dalam kepekaan konsumen akan harga dimana situasi pembelian. Penjual makanan akan merasa sangat sulit untuk membebankan harga yang dibayar konsumen untuk soda dan jajanan di bioskop atau stadion baseball. Pengaruh situasi dapat diwujudkan diri dalam bermacam jenis cara selama situasi pembelian, beberapa bentuk utama dideskripsikan berikut ini.
  • Lingkungan informasi mengacu pada keseluruhan jajaran data yang berkaitan dengan produk yang tersedia bagi konsumen. Sifat lingkungan informasi akan menjadi determinan penting dari perilaku pasar ketika konsumen terlibat didalam semacam bentuk pengambilan keputusan non kebiasaan. Sebagian dari karakteristik lingkungan yang utama mencakupi ketersediaan informasi, jumlah beban informasi, dan cara dimana informasi disajikan dan diorganisasikan. 
  • Kesediaan informasi sangat penting. Tidak adanya informasi mengenai kinerja dari merek yang bersaing mengenai beberapa sifat akan menghalangi pemakaian informasi tersebut selama pengambilan keputusan. Ketersediaan informasi kadang akan bergantung kepada kemampuan konsumen mendapatkan kembali informasi dari ingatan. 
  • Beban informasi dari lingkungan pilihan ditentukan oleh jumlah alternative pilihan dan jumlah sifat peralternatif, kenaikan dalam jumlah alternative pilihan mengubah jenis kaidah keputusan yang digunakan konsumen selama mengambil keputusan. 
  • Format informasi yaitu cara dimana informasi disusun. Dapat pula mempengaruhi perilaku konsumen. Pemakaian informasi harga satuan ini oleh konsumen mungkin bergantung kepada bagaimana informasi itu disusun. 
  • Bentuk informasi adalah penilaian produk numerik, memungkinkan konsumen menaksir dengan lebih mudah perbedaan diatantara banyak produk. Sebagai akibatnya, konsumen lebih cenderung membandingkan merek atas dasar sifat demi sifat ketika informasi merek disajikan dalam bentuk numeris ketimbang semantik.
  •  Lingkungan eceran adalah sifat fisik dari lingkungan eceran, kerap kali diacu sebagai store atmospherics, sangat menarik bagi para pemasar karena dua alasan mendasar. Pertama, berbeda dengan banyak pengaruh situasi yang berbeda di luar kendali. Kedua, pengaruh ini dibidikan kepada konsumen tepat ditempat yang benar didalam toko. 
  • Musik adalah konsumen akan merasa nyaman jika membeli dengan adanya musik karena membuat semangat para pembeli semakin meningkat. Dan banyak yang dating untuk kembalinlagi ke toko mereka. 
  • Tata ruang dan lokasi didalam toko dapat digunakan untuk meningkatkan kemungkinan konsumen mengadakan kontak dengan produk. 
  • Warna adalah sumber pengaruh yang potensial pada persepsi maupun perilaku konsumen. Warna yang hangat, seperti merah dan kuning, tampak lebih efektif pada orang yang menarik fisik, dibandingkan dengan warna yang lebih sejuk seperti hijau dan biru. 
  • Bahan POP (point-of-purchase) atau bahan di tempat penjualan dapat berfungsi sebagai stimulus yang sangat kuat. Peragaan dan tanda dapat meningkatkan kemungkinan menarik perhatian konsumen. 
  • Wiraniaga adalalah potensi untuk memperngaruhi konsumen selama berbelanja dapat dipengaruhi secara kuat oleh staf garis depan pengecer.
  •  Kesesakan adalah aspek luar dari latar eceran yang mungkin mempengaruhi perilaku berbelanja adalah tingkat kesesakan yang dirasakan yang disebabkan oleh kepadatan orang yang berbelanja di dalam toko. 
  • Pengaruh waktu adalah dimana situasi ini berlaku pada permintaan akan banyak produk saat musim tiba.

3. Situasi Pemakaian
Jenis selebihnya dari situasi konsumen adalah situasi pemakaian dimana mengacu pada latar dimana konsumsi terjadi. Dalam banyak kejadian situasi pembelian dan pemakaian sebenarnya sama , tetapi konsumsi produk kerap kali terjadi di dalam latar yang sangat jauh, baik secara fisik maupun temporal, dari latar dimana produk diperoleh.

Contoh Situasi Konsumen: 
 
·         Situasi Kebutuhan Sehari-hari
Situasi dimana seseorang berhadapan dengan keadaan yang membutuhkan suatu  barang produksi untuk di konsumsi. Situasi ini merupakan hal yang rutin dan terkadang sifatnya harus dipenuhi. Contohnya adalah kebutuhan pangan sehari-hari karena setiap harinya seseorang membutuhkan makan untuk bekerja, juga sandang untuk dipakai setiap harinya, dan papan untuk berteduh dan melakukan aktifitas pribadi.

·         Situasi Keuangan
Situasi dimana seseorang memiliki atau tidak memiliki cukup uang untuk membeli sesuatu. Jika seseorang memiliki uang yang cukup atau bahkan lebih, maka dia dapat membeli kebutuhan dasar yang diperlukannya dan mungkin juga dapat membeli barang tambahan yang sifatnya tidak terlalu mendesak. Orang yang memiliki kondisi keuangan  berlebih juga dapat membeli barang dari mulai yang murah bahkan yang mahal. Sedangkan seseorang yang memiliki uang yang cukup bahkan kurang, haruslah memiliki daftar dari apa yang ingin dibelanjakannya agar kebutuhan dasarnya dapat dijangkau. Jika seseorang dengan keuangan yang kurang cukup tidak pintar dalam mengelola keuangannya, maka akan  berakibat fatal bagi hidupnya.
 
·         Situasi Interaksi
Orang dalam membeli sesuatu dikarenakan kebutuhan yang diperlukannya. Tapi terkadang ada juga seseorang yang membeli suatu barang dikarenakan adanya interaksi dengan orang lain. 
Contoh:
Seseorang membeli suatu barang setelah seorang sales menawarkan dan memperagakan barang yang dijualnya sehingga seseorang merasa tertarik dengan barang tersebut, terlepas dari barang tersebut diperlukan baginya ataupun berguna atau tidak baginya.

·         Situasi Kondisi Barang Produksi
Dalam memproduksi suatu barang, produsen pastinya telah melakukan suatu riset agar  pengembangan barangnya tersebut dapat laris dipasaran. Baik dari segi promosi maupun kondisi fisik barang produksi tersebut. Seringkali para konsumen tertarik dengan kondisi dari  barang produksi tersebut, misalnya saja: adanya diskon yang cukup besar, warna kemasan yang menarik, ada promo dengan hadiah jika membeli suatu barang, maupun berbagai keringanan seperti buy 2 get 1 dan sebagai berikut.

Terlepas dari itu semua, seseorang haruslah cermat dan lebih bijaksana dalam membeli suatu barang. Jangan sampai ada kerugian yang dirasakan setelah membeli suatu barang yang dibelinya.



SUMBER 2