Judulnya Isi Rimba Tak Ada Tempat Berpijak Lagi
Bagi yang gak hafal nih ada bocoran liriknya :
Raung buldozer gemuruh pohon tumbang
Berpadu dengan jerit isi rimba raya
Tawa kelakar badut-badut serakah
Dengan hph berbuat semaunya
Lestarikan alam hanya celoteh belakaLestarikan alam mengapa tidak dari dulu...
Oh mengapa.....
Oh...oh...ooooo......
Jelas kami kecewa
Menatap rimba yang dulu perkasa
Kini tinggal cerita
Pengantar lelap si buyung
Bencana erosi selalu datang menghantui
Tanah kering kerontang
Banjir datang itu pasti
Isi rimba tak ada tempat berpijak lagi
Punah dengan sendirinya akibat rakus manusia
Lestarikan hutan hanya celoteh belaka
Lestarikan hutan mengapa tidak dari dulu saja
Oh...oh...ooooo......
Jelas kami kecewa
Mendengar gergaji tak pernah berhenti
Demi kantong pribadi
Tak ingat rejeki generasi nanti
Bencana erosi selalu datang menghantui
Tanah kering kerontang
Banjir datang itu pasti
Isi rimba tak ada tempat berpijak lagi
Punah dengan sendirinya akibat rakus manusia
Berpadu dengan jerit isi rimba raya
Tawa kelakar badut-badut serakah
Dengan hph berbuat semaunya
Lestarikan alam hanya celoteh belakaLestarikan alam mengapa tidak dari dulu...
Oh mengapa.....
Oh...oh...ooooo......
Jelas kami kecewa
Menatap rimba yang dulu perkasa
Kini tinggal cerita
Pengantar lelap si buyung
Bencana erosi selalu datang menghantui
Tanah kering kerontang
Banjir datang itu pasti
Isi rimba tak ada tempat berpijak lagi
Punah dengan sendirinya akibat rakus manusia
Lestarikan hutan hanya celoteh belaka
Lestarikan hutan mengapa tidak dari dulu saja
Oh...oh...ooooo......
Jelas kami kecewa
Mendengar gergaji tak pernah berhenti
Demi kantong pribadi
Tak ingat rejeki generasi nanti
Bencana erosi selalu datang menghantui
Tanah kering kerontang
Banjir datang itu pasti
Isi rimba tak ada tempat berpijak lagi
Punah dengan sendirinya akibat rakus manusia
Gimana? enak kan lagunya? selain enak sarat juga dengan makna.
Mungkin sekarang kita fokus ke ibu kota saja dulu, karena merupakan pusat pemerintahan, pusat perdagangan, bisnis dan industri. Ya semua kegiatan perekonomian dan pemerintahan berpusat di Jakarta, padahal NKRI memiliki banyak kota-kota besar selain Jakarta. Tetapi dalam konteks disini saya melihat sepertinya Indonesia itu hanyalah Jakarta. Tidak usah pakai kaca pembesar pun kita dapat melihat perkembangan kota Jakarta yang sangat pesat. Hampir setiap tahun selalu ada bangunan baru yang memenuhi kota ini, jalanan pun terus diperlebar agar bisa menampung berbagai kendaraan yang melintasi ibu kota ini.
Sorry bukan foto boleh jepret sendiri :p
Kita tak perlu berbicara berapa banyak pohon yang ditebang demi untuk digantikan oleh bangunan-bangunan nan megah, berapa banyak habitat hewan-hewan yang digantikan dengan pusat-pusat perbelanjaan untuk kalangan elite. Betapa egoisnya manusia, padahal hewan dan tumbuhan juga makhluk hidup ciptaan Allah SWT


Kemarin saya lihat berita di TV tepatnya di kawasan Pluit itu datarannya lebih rendah daripada laut. Ya gimana ga banjir ya kalo daratan sama laut lebih tinggi laut -_- padahal di daerah Pluit itu adalah kawasan perumahan dan apartemen elite, tapi seberapa pun mewah rumah atau apartemen atau gedung dan yang sejenisnya, kalau daratannya lebih rendah dari laut pasti kalian sudah dapat menjawabnya sendiri. Dan dalam berita lain disebutkan bahwa daratan Jakarta terus menurun 10 cm tiap tahunnya. Hey! 10 cm tuh banyak kalau dalam kurun waktu 10 tahun aja udah 100 cm = 1 meter, dan dalam jangka waktu 100 tahun = 10 meter ? waaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa sepertinya tidak ada lagi yang namanya Jakarta.

Coba kita kaji sebentar, apa sebenarnya penyebab menurunnya daratan Jakarta ini? Ok, gimme a minute! *korban iklan*
Sebentar.. sebelumnya kita lihat dulu perbandingan kawasan Pancoran tempo doeloe dan sekarang :
terlihat jelas banget disitu perubahan dan perkembangan kawasan Pancoran dari jadul sampe metropolitan ckckckck *geleng-geleng kepala*
Ya menurut saya yang awam ini penurunan tanah di Jakarta ini adalah karena pembangunan kota Jakarta yang sudah kelewatan. Karena pada dasarnya daerah ibukota ini memang lebih rendah dibandingkan Depok dan sekitarnya ditambah beban-beban bangunan permanen dan jalan-jalan protokol belum lagi kendaraan yang setiap harinya "berdesakan" di tiap sudut ibukota apalagi ditambah dengan kawasan hijau/hutan kota yang sudah digunduli sampai licin sehingga tak ada lagi daerah resapan air. Jadi kalau musim kemarau semua kekeringan karena saat musim hujan airnya tidak ada yg menampung dan langsung mengalir ke sungai yang menyebabkan banjir karena air yg mengalir itu membawa lumpur yang menyebabkan sedimentasi di dalam sungai sehingga menyebabkan sungai mengalami pendangkalan. Belum lagi masalah sampah yang selalu mencemari sungai (terutama) di Jakarta.
Dalam hal banjir, berkaitan juga dengan masalah kemacetan Jakarta. Salah satu Hot Thread di Kaskus pernah membahas masalah pemindahan pusat pemerintahan dari Jakarta dipindahkan ke............ (belum ada jawabannya)
Saya sangat setuju dengan wacana tersebut, karena apa? karena menurut saya Jakarta tidak akan pernah terbebas dari macet selama pusat pemerintahan berada di Jakarta, pusat perekonomian berada di Jakarta, perindustrian, bisnis, perdagangan, hiburan, wisata, pendidikan semua dilakukan di Jakarta. Rasanya saya ingin berteriak HEEEEEEEEEYYYYYYY INDONESIA ITU SANGAT LUAS WILAYAHNYA BUKAN HANYA JAKARTA!
kalau yang sering nonton berita pasti tau bagaimana tertinggalnya daerah-daerah selain Jakarta.
Saya akan coba menyebutkannya satu persatu keprihatinan daerah-daerah yang tertinggal :
- Begitu banyak bangunan sekolah yang hampir roboh tetapi luput dari perhatian baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.
- Siswa harus berjuang melawan maut untuk sampai di sekolahnya karena jalan untuk menuju sekolah melewati medan yang sangat terjal bahkan menyebrangi sungai dan menyebrangi jembatan yang hampir putus. Ya Allah miris sekali :'(
- Di suatu daerah (saya lupa nama daerahnya) kalau tidak salah di pulau Kalimantan banyak jalan yang masih belum diaspal. Masih tanah liat yg kalau musim hujan jalanan itu licin, bahkan kendaraan bermotor pun sulit untuk melewatinya. Padahal jalan tersebut adalah jalan utama yang menghubungkan antara desa mereka dengan pusat kota. Petani jika mau menjual hasil tani nya harus menempuh jalan sampai berhari-hari agar sampai di kota, yang sakit pun harus merasakan penderitaan tambahan karena harus menempuh jalan yang demikian sulit untuk sampai ke rumah sakit.
Nah dengan pemindahan pusat pemerintahan ke daerah lain, kalau bisa di luar pulau Jawa nantinya akan ada pemerataan kesejahteraan penduduk. Tetapi ada suatu kekhawatiran dalam hati saya jika ibukota dipindahkan, yang saya takutkan adalah penebangan hutan untuk kemudian diubah menjadi Jakarta Part 2.
Mungkin ada yang bependapat seperti ini :
- Bagus dong, kan jadi bukan cuma Jakarta aja yang maju tapi semua daerah berkembang juga.
+ Bukan masalah perkembangannya yang saya takutkan, tetapi tidak adanya daerah resapan air lagi, penebangan hutan untuk perkembangan pembangunan saya takut kalau misalkan ibukota pindah ke Kalimantan, perlahan-lahan hutan akan ditebang karena untuk mengimbangi pembangunan yang bertambah pesat.
Semua kembali kepada pribadi masing-masing. Hanya kita yang bisa merubah semuanya tapi tentunya tidak bisa bertindak sendiri, semua harus turut berpartisipasi. Memerluka kesadarn diri yang tinggi untuk menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan menggunduli habis pohon-pohon tempat resapan air itu. Perkembangan zaman memang tidak bisa dielakkan tapi pasti ada cara dan solusi dengan tidak menebang pohon sembarangan dan tetap menjaga lingkungan :))
NB : saya bukan seorang aktivis lingkungan hidup, tetapi saya hanya ingin mengungkapkan unek-unek dalam hati saya setiap melihat kemurkaan alam ini kepada kita para manusia. Cheers ^^
No comments:
Post a Comment