Saturday, June 8, 2013

Aku Anak Majelis

**Assalamu'alaikum** 

Teman-teman semua apa kabar? Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT Aamiin :)
Saya datang lagi nih tentunya dengan cerita yang berbeda pula. Cerita apakah itu? Mau tau aja apa mau tau banget? hmmm kasih tau gak ya? *minta dijitak* hehehehe :p

***
Beberapa hari yang lalu tepatnya tanggal 5 Juni 2013 malam kamis yang juga bertepatan dengan malam Isra Mi'raj Rasulullah SAW pada tanggal 27 Rajab. Subhanallah tidak terasa ternyata kita sudah berada di penghujung bulan rajab, dan sebentar lagi akan bertemu dengan bulan yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh umat Islam di seluruh dunia yaitu bulan Ramadhan. Tetapi sebelum bertemu bulan Ramadhan kita dipertemukan dahulu dengan bulannya Rasulullah SAW yaitu bulan Sya'ban. 

Seperti tahun-tahun sebelumnya, di Majelis Ta'lim tempat saya menuntut ilmu syari'at yaitu Majelis Ta'lim wal Mudzakaroh Assyifa Haddadiyah yang dipimpin oleh Syaikhuna Habib Ali bin Abdullah bin Muchsin Al-Haddad selalu mengadakan peringatan Isra Mi'raj nya Baginda Nabi Besar Muhammad SAW. Dan Alhamdulillah hampir setiap tahun pula saya berkesempatan hadir. Perayaan tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah untuk selalu mengingatkan kita tentang peristiwa bersejarah tersebut. 

Peristiwa Isra yaitu hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah (Masjidil Haram) ke Madinah (Masjidil Aqsa) yang kemudian dilanjutkan dengan peristiwa Mi'raj yaitu hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha. Yang kemudian dari peristiwa Isra Mi'raj ini turunlah perintah untuk melakukan sholat 5 waktu. Ya kurang lebih seperti itulah inti daripada peristiwa Isra wal Mi'raj Rasulullah SAW.

***
Sudah kurang lebih 10 tahun saya belajar di Majelis Ta'lim Assyifa, tetapi hanya peristiwa 2-3 tahun ke belakang yang saya ingat. Ya karena memang saya benar-benar belajar rutin (istiqomah) mulai tahun 2010-an. Hari minggu adalah hari yang sangat saya nantikan yaitu hari ketika saya bisa menuntut ilmu (agama). Setiap minggunya saya hanya bisa datang saat hari minggu ya karena hanya hari itulah saya bebas dari belenggu pekerjaan kantor, padahal Ta'lim digelar pada hari Sabtu, Minggu dan Senin pagi. Tapi apa boleh buat seminggu sekali pun sudah lumayan daripada tidak sama sekali. 

Di majelis, saya banyak berteman dengan kalangan ibu. Ya memang jarang anak-anak seumuran saya yang mau ta'lim. Karena mindset anak-anak sekarang adalah kalo ngaji tuh ibu-ibu/ibu-ibu pengajian *CMIIW* Padahal menuntut ilmu (agama) itu wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun perempuan, apalagi kalau sudah baligh (dewasa). Saya merasa sangat beruntung karena bisa ta'lim walaupun pada awalnya juga banyak syetan yang bikin saya males datang. Apalagi semasa sekolah hati saya belum benar-benar terketuk untuk menghadiri majelis ta'lim karena keinginan sendiri. Alhamdulillah sekarang setelah bekerja malah hati selalu merindukan majelis. Majelis ta'lim yang mayoritas adalah kalangan ibu atau yang usianya lebih tua dari saya, tidak menghalangi saya untuk membaur dan bergaul dengan mereka. Malah justru semakin kesini, saya semakin senang karena (merasa) memiliki banyak orang tua. Setiap obrolan pun menjadi bermakna untuk kehidupan mendatang. Selain dari kalangan ibu, ada juga teman saya yang sebaya walau jumlahnya bisa dihitung dengan jari. Tapi kebanyakan dari mereka juga sudah berkeluarga, adapun yang belum berkeluarga tetapi masih usia anak sekolah hehehe. 

Menurut saya majelis adalah salah satu pengobat hati karena di dalamnya kita disirami oleh ilmunya Allah SWT dan ilmu Rasulullah SAW yang membuat hati dan pikiran kita ini senantiasa diliputi ketenangan. Semenjak jadi anak majelis, saya mengganti lagu-lagu cinta (dengan manusia) dengan sholawatan agar hati tidak diliputi kegalauan. Tidak pungkiri memang saya pun pernah mengalami hal yang namanya jatuh cinta, patah hati, dsb sebelumnya ketika saya mengalami hal-hal tersebut saya selalu mendengarkan lagu-lagu bertemakan cinta, disaat sedang kesepian, disaat sedang sedih saya selalu mendengarkan lagu sesuai suasana hati saya. Tetapi apa yang saya dapat? bukan ketenangan hati, melainkan keterpurukan karena larut dalam lagu-lagu "galau" tersebut. Tidak ada salahnya kalau lagu-lagu "galau" tersebut saya ganti dengan sholawat/qasidah yang lebih Islami karena beisi puji-pujian kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW yang membuat kita senantiasa mengingat-Nya. 

Kesimpulannya adalah majelis bukanlah tempat yang diperuntukkan hanya bagi orang tua saja. Tetapi mengacu kepada ajaran agama Islam bahwa menuntut ilmu itu diwajibkan bagi muslim laki-laki dan muslim perempuan, dari buaian sampai ke liang lahat. Dengan kita berangkat ke majelis ta'lim dengan niat menuntut ilmu bahkan ikan-ikan di lautan pun bertasbih dan mendoakan kita. Subhanallah :)

Sekian dulu cerita dari saya, mudah-mudahan besok bisa diupdate lagi. Semoga bermanfaat tidak hanya untuk saya, tetapi juga untuk teman-teman semua. Kalau ada salah-salah kata mohon dimaafkan :)

Wassalamu'alaikum Wr Wb

No comments:

Post a Comment