Thursday, January 12, 2017

Sitkom dan Rumah Pustaka Bersinergi Wujudkan Taman Bacaan Digital Untuk Kecerdasan Bangsa

Berita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama, tokoh, tempat ataupun cerita itu adalah kebetulan semata tanpa ada unsur kesengajaan.



Jakarta, CNN Indonesia -- PT Siaran Terpadu Komunikasi, Tbk. (Sitkom) bekerjasama dengan PT Rumah Pustaka (Persero) akan membangun 1.000 taman bacaan digital atau yang disebut Sitkom e-Book Corner. Taman bacaan ini akan hadir di berbagai tempat di Indonesia dan masyarakat bisa menggunakannya secara gratis. 

Sebagaimana namanya, taman bacaan digital ini tidak menghadirkan buku-buku fisik, melainkan buku-buku elektronik koleksi dari PT Rumah Pustaka, yang dikenal telah menerbitkan dan memiliki banyak koleksi karya sastra yang terkenal. 

Beberapa karya sastra yang fenomenal yang diterbitkan Rumah Pustaka antara lain Siti Nurbaiti, Salah Sasaran, dan Layar Berkibar. Diharapkan, karya-karya lama ini tetap dikenal oleh anak-anak Indonesia masa kini. 

Taman bacaan digital, yang merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) dari Sitkom dan dibingkai dalam komitmen 'BUMN Hadir untuk Negeri', ini diharapkan akan menumbuhkan minat baca serta membuka akses masyarakat kepada sumber-sumber pengetahuan supaya mereka semakin cerdas. 

Sinergi antara Sitkom dan Rumah Pustaka ini dituangkan dalam Nota Kesepahaman yang ditandatangani oleh Direktur Innovation and Strategic Portfolio Sitkom, Indra Mulyono dan Direktur Utama Rumah Pustaka, Saiful Fakhri di Jakarta, pada 17 Maret 2016 lalu.

Deputi BUMN Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media (PISM), Harry Sampurno Widodo, yang hadir pada acara penandatangan nota kesepahaman tersebut menyambut baik kerjasama Sitkom dan Rumah Pustaka tersebut. 'Kerjasama ini merupakan kolaborasi dua BUMN untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,' ujarnya.

Sementara itu Direktur Utama Rumah Pustaka Saiful Fakhri menyatakan bahwa kerjasama Sitkom-Rumah Pustaka merupakan bentuk sinergi yang sejalan dengan program BUMN Hadir Untuk Negeri. 'Sinergi ini akan lebih memotivasi kami untuk meningkatkan minat baca di kalangan masyarakat,' kata Saiful Fakhri. 

Adapun Direktur Utama Sitkom Michael Sinaga mengatakan, Sitkom dan Rumah Pustaka berkomitmen untuk melakukan sinergi digital literatur dan melakukan inovasi-inovasi bersama untuk mendukung transformasi bisnis Rumah Pustaka ke arah multimedia. 

Sesuai kesepakatan tersebut, Sitkom akan menyediakan platform digital untuk buku-buku Rumah Pustaka dan rencana sinergi join innovation multimedia education. 

'Melalui kerjasama ini, diharapkan terbentuk digital experience yang positif pada pembaca sehingga sinergi ini dapat menjadi salah satu langkah strategis bagi kedua BUMN untuk berkembang bersama. Sitkom sebagai digital company siap mendukung transformasi binis Rumah Pustaka,' kata Michael

Sitkom berharap kerjasama ini dapat membantu Rumah Pustaka dalam solusi market untuk produk digital literatur berupa taman bacaan, tabelt edukasi dan bundling konten edukasi, termasuk dalam mendapatkan channel distribusi kepada konsumen.

Lebih lanjut Michael mengatakan Sitkom sebagai BUMN Telekomunikasi di Indonesia, berkomitmen memajukan pendidikan Indonesia, khususnya melalui konten-konten bermuatan nasional, seperti yang selama ini dimiliki Rumah Pustaka.

Selain itu dengan adanya media digital diharapkan dapat mengubah experience masyarakat dalam membaca atau belajar. Artinya belajar tidak hanya mengunakan text book namun juga dapat menggunakan animasi atau multimedia sehingga belajar pun menjadi lebih menyenangkan. 

'Ketersediaan literatur digital di Taman Bacaan Digital yang didukung oleh coverage Sitkom Group yang luas, diyakini dapat menembus batas waktu dan tempat atau geografis,' ujar Michael. Sitkom berkomitmen untuk memajukan pendidikan Indonesia, khususnya melalui konten-konten bermuatan nasional Indonesia seperti yang selama ini dimiliki Rumah Pustaka.

Analisis:

Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yg baik, aturan hidup yg baik dan segala kebiasaan yg dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari satu generasi ke generasi yg lain.

Menurut teori etika teleologi, mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu. Etika teleologi terbagi menjadi dua yaitu:
1. Egoisme etis
   Inti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar pribadi dan memajukan dirinya sendiri.
2. Utilitarianisme
    Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja  satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan.


Pada kasus di atas dikaitkan dengan teori etika maka perusahaan Sitkom dan Rumah Pustaka sudah melakukan sesuatu hal yang baik yaitu mendirikan taman bacaan digital yang bertujuan untuk memajukan dan mencerdaskan bangsa. Hal tersebut sesuai dengan bagian dari teori etika utilitarianisme yaitu suatu perbuatan baik adalah jika membawa manfaat untuk seluruh masyarakat.

Moral dan Etika dalam Dunia Bisnis

Etika dan Moralitas mengandung arti nilai tentang bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia yang telah diinstitusionalisasikan dalam sebuah adat kebiasaan yang kemudian terwujud dalam pola perilaku yang ajek dan terulang dalam kurun waktu yang lama sebagai mana layaknya sebuah kebiasaan. Pada kasus di atas, Sitkom dan Rumah Pustaka telah melakukan kerjasama yang baik dengan mewujudkan 1.000 taman bacaan digital yang akan tersebar di seluruh Indonesia dan masyarakat dapat menggunakannya gratis. Sitkom dan Rumah Pustaka juga berharap dengan didirikannya taman bacaan digital tersebut daat meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia.


Prinsip-prinsip Etika Bisnis
 
Etika bisnis ialah pengetahuan tentang cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal serta implementasi norma dan moralitas untuk menunjang maksud dan tujuan kegiatan bisnis.

Etika tidak bertentangan dengan tujuan bisnis untuk mencari keuntungan, karena:
  1. Keuntungan memungkinkan perusahaan bertahan dalam kegiatan bisnisnya.
  2. Tanpa memperoleh keuntungan, tidak ada investor yang berminat sehingga aktivitas ekonomi bisa terhambat.
  3. Keuntungan diperlukan untuk dapat menghidupi karyawan pada tingkat dan taraf hidup yang semakin baik. 
Dalam menjalankan bisnis, ada 5 prinsip yang harus dipenuhi yaitu:
  1. Prinsip Otonomi adalah prinsip dimana pelaku bisnis memiliki kebebasan untuk mengambil keputusan yang dinilainya baik dan dapat dipertanggungjawabkan.
  2. Prinsip Kejujuran yaitu dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian, transaksi barang dan jasa, dan kejujuran dalam hubungan kerja intern dalam perusahaan.
  3. Prinsip Keadilan yaitu prinsip yang menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dengan kriteria yang rasional objektif dan dapat dipertanggungjawabkan.
  4. Prinsip Saling Menguntungkan (mutual benefit principle), prinsip yang menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.
  5. Prinsip Integritas Moral, prinsip yang dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan agar dalam menjalankan  bisnisnya tetap menjaga nama baiknya dan nama baik perusahaan.
Pada kasus di atas, terobosan yang dilakukan oleh PT. Sitkom Tbk dibantu oleh Rumah Pustaka sudah memenuhi prinsip-prinsip etika bisnis tersebut. Dilihat dari prinsip otonomi, Sitkom bersama dengan Rumah Pustaka sudah mengambil keputusan yang baik yaitu mendirikan taman bacaan digital untuk turut mencerdaskan bangsa. Prinsip kejujuran, keadilan dan saling menguntungkan dalam bekerjasama antar BUMN Sitkom dengan Rumah Pustaka yang dituangkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Direktur Innovation and Strategic Portfolio Sitkom, Indra Mulyono dan Direktur Utama Rumah Pustaka, Saiful Fakhri di Jakarta, pada 17 Maret 2016. Dengan mewujudkan taman bacaan digital tersebut, maka Sitkom dan Rumah Pustaka juga telah melaksanakan prinsip integritas moral karena masyarakat akan semakin mengetahui dan mengenal Sitkom dan Rumah Pustaka lebih baik lagi.


CSR (Corporate Social Responsibility)

Corporate Social Responsibility (CSR) ialah sebuah pendekatan dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial di dalam operasi bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan para stakeholder berdasarkan prinsip kemitraan dan kesukarelaan (Nuryana, 2005). Program yang dijalankan oleh PT. Sitkom dibantu oleh Rumah Pustaka merupakan CSR sesuai dengan teori di atas, karena Sitkom menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat Indonesia dengan mendirikan taman bacaan digital.

Salah satu ruang lingkup CSR adalah keterlibatan perusahaan dalam kegiatan-kegiatan sosial yang berguna bagi masyarakat luas. Dalam kasus di atas, dapat kita lihat bahwa tujuan didirikannya taman bacaan digital adalah untuk meningkatkan minat baca masyarakat sehingga dapat turut berpartisipasi dalam mencerdaskan bangsa. Oleh karena itu program dari PT. Sitkom sudah sesuai dengan ruang lingkup CSR.



Referensi:

CNN Indonesia. (2016). Telkom Gandeng Balai Pustaka Dirikan Taman Bacaan Digital [online]. Available from: http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160321000000-307-118677/telkom-gandeng-balai-pustaka-dirikan-taman-bacaan-digital/ [Accessed 12 January 2017]

Firdaus, Muhammad. (daus_mti@yahoo.com), ( 26 October 2016). Bahan Kuliah-1. e-mail to Riasti Sundaya (riasty.sundaya@gmail.com).
 

Sunday, November 13, 2016

Membuka Jendela di Penghujung Senja Tanah Papua

Mata adalah jendela diri kita, organ yang membantu menginterpretasikan pandangan melalui pesan yang terkirim dari pandangan kita ke otak.
Apa jadinya kalau mata kita bermasalah, sehingga kita tidak mampu mengirimkan pesan pandangan mata ke otak? Bagi orang dengan pandangan normal dan sehat, bisa jadi hal ini dianggap petaka, karena kita tidak mampu melihat dengan baik. Mata memang sekusrial itu dalam mendukung keseharian kehidupan manusia.
Indonesia melalui memiliki program Vision 2020 – pemberantasan kebutaan dan gangguan penglihatan nasional – yang dicanangkan seiring dengan inisiatif global untuk penanganan kebutaan dan gangguan penglihatan di seluruh dunia oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Katarak adalah salah satu jenis kelainan mata dimana lensa mata menjadi keruh sehingga menghalangi  cahaya yang masuk ke kornea, menyebabkan penderita katarak kesulitan untuk melihat. Menurut data dari Kementerian Kesehatan Indonesia, katarak merupakan salah satu penyebab kebutaan terbanyak di Indonesia maupun dunia. Perkiraan insiden katarak adalah 0.1%/tahun atau setiap tahun di antara 1000 orang terdapat seorang penderita baru katarak. Penduduk Indonesia memiliki kecenderungan menderita katarak 15 tahun lebih cepat dibandingkan penduduk di daerah subtropis, dimana 16-22% penderita katarak yang dioperasi di Indonesia berusia di bawah 55 tahun.
LPMAK Gelar Pengobatan Mata dan Operasi Katarak Gratis bagi Masyarakat
Untuk Provinsi Papua, prevalensi penderita katarak tahun 2013 adalah sebesar 2.4% dari total penduduk. Jumlahnya memang bukan yang tertinggi, namun situasi dan kondisi Papua yang masih di bawah standar kelayakan membuat perang terhadap katarak dan gangguan penglihatan mata menjadi cukup menantang. Perlu diketahui bahwa secara nasional 1 orang dokter spesialis mata menangani lebih dari 17,000 pasien, sangat jauh dari standar yang ditetapkan WHO yang idealnya adalah 1:20,000. DKI Jakarta dengan prevalensi terkecil saja tidak memiliki standar yang ideal, apa kabar dengan Papua di ujung Timur Indonesia?
Hal ini menjadi latar belakang Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) untuk secara khusus memberantas kebutaan dan gangguan kesehatan mata di Kabupaten Mimika. Sebagai pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI), LPMAK bertugas menyelenggarakan program-program pengembangan kualitas hidup masyarakat, salah satu yang utama yakni bidang kesehatan.
Bertepatan dengan World Sight Day atau Hari Penglihatan Dunia yang jatuh pada Rabu ke-dua Oktober setiap tahun, LPMAK dengan menggandeng sejumlah pihak terkait diantaranya Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, RSUD Timika, dan Yayasan Kemanusiaan Indonesia, menyelenggarakan pengobatan mata dan operasi katarak gratis bagi masyarakat. Setelah tahun lalu hanya digelar di wilayah Dataran Rendah, kegiatan serupa di tahun ini digelar pula di wilayah Dataran Tinggi, yang dilaksanakan di RS Waa Banti di Distrik Tembapura, sehingga tahun ini kegiatan ini mencakup area Banti, dan 2 area di Timika yakni di Mapuru Jaya dan SP 1.
Rangkaian kegiatan pengobatan mata ini diawali di desa Waa Banti pada hari Senin (5/10) dengan pemeriksaan mata dan deteksi katarak bagi masyarakat. Dari 190 penduduk yang menjalani pemeriksaan mata, 11 orang didiagnosa menderita katarak sedangkan sisanya menderita gangguan mata minor seperti miopia dan hipermetropia.
Keesokan harinya, 7 orang menjalani operasi katarak di Rumah Sakit Waa Banti – 1 orang dianggap memiliki tingkat keparahan yang tinggi sehingga tidak menjalani operasi karena alasan medis, sedangkan 3 orang lainnya memutuskan untuk tidak menjalani operasi. Yayasan Kemanusiaan Indonesia ditunjuk oleh LPMAK sebagai pelaksana pemeriksaan dan operasi mata. Dr. Jusni Saragih Sp.M bertindak sebagai ahli bedah.
Dr. Jusni mengatakan bahwa metode yang digunakan adalah metode fakoemulsifikasi manual mengingat operasi dilakukan di daerah terpencil. Metode ini adalah metode konvensional dimana dokter menggunakan pisau untuk membuat robekan pada mata untuk mengeluarkan lensa yang rusak dan menggantinya dengan yang baru (lensa intraokular buatan).
”Tidak ada kendala yang berarti dari operasi yang berlangsung hari ini. Paling-paling kendala bahasa karena banyak dari mereka hanya berbahasa daerah. Namun secara keseluruhan pasien dapat bekerjasama dengan baik dan operasinya lancar,” terang dr. Jusni.
Ketujuh pasien yang hampir semuanya lansia tampak sumringah ketiga dokter membuka perban yang menutup mata mereka pada hari Rabu (7/10). Semuanya tampak senang dengan penglihatan mereka yang baru walaupun masih membutuhkan waktu lebih untuk kepulihan sempurna.
“Saya bersyukur kepada Tuhan karena saya bisa melihat dengan lagi dengan kedua mata saya. Sebelumnya saya harus berkutat dengan mata kabur selama 12 tahun. Ini adalah berkat dan anugerah luar biasa buat saya,” ujar Poi Omaleng, salah satu pasien yang menjalani operasi di mata kanan.
Slamet Sutejo, Camat Tembagapura saat dimintai pendapat mengatakan, “saya bersyukur kepada Tuhan atas berkatnya bagi masyarakat di sini melalui bantuan dokter yang telah memberikan operasi katarak kepada mereka. Terima kasih kepada LPMAK dan PT Freeport tentunya melalui program-program kemasyarakatan yang selalu mengena kepada masyarakat di sini. Harapan ke depan adalah, program ini menjadi titik awal sehingga berikutnya program yang sangat baik ini bisa menjangkau wilayah lain lebih jauh seperti Aroanop dan Tsinga,” tutur Slamet.
LPMAK terus mengupayakan agar program kemasyarakatan yang dilaksanakan dapat terus berkembang dan memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat di Kabupaten Mimika. Pada hari Rabu – Jumat (7-9/10), pemeriksaan mata dan operasi katarak dilanjutkan di wilayah Dataran Rendah di Mapuru Jaya dan SP1. (Miko Sularso).


Analisis:

PT. Freeport Indonesia merupakan perusahaan afiliasi dari Freeport-McMoRan. PTFI menambang, memproses dan melakukan eksplorasi terhadap bijih yang mengandung tembaga, emas dan perak. Beroperasi di daerah dataran tinggi di Kabupaten Mimika Provinsi Papua, Indonesia. PTFI memasarkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan perak ke seluruh penjuru dunia.

Salah satu bentuk action yang dilakukan oleh PT. Freeport Indonesia adalah seperti uraian di atas yaitu melakukan gelar pengobatan mata dan operasi katarak gratis bagi masyarakat. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab sosial PTFI terhadap masyarakat.  Sesuai dengan makna etika bisnis, PTFI telah melakukan bisnisnya dengan nilai-nilai,tata cara hidup yang baik, aturan hidup yang baik dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang lain atau dari satu generasi ke generasi lain. Dengan dilakukannya kegiatan ini diharapkan dapat membawa dampak yang positif bagi masyarakat serta menjadi kebiasaan yang dapat dilakukan dari generasi ke generasi.

Kegiatan pengobatan mata dan operasi katarak gratis ini dilakukan bertepatan dengan World Sight Day atau Hari Penglihatan Dunia yang jatuh pada Rabu ke-dua Oktober setiap tahun. Setelah tahun lalu hanya digelar di wilayah Dataran Rendah, kegiatan serupa di tahun ini digelar pula di wilayah Dataran Tinggi, yang dilaksanakan di RS Waa Banti di Distrik Tembapura, sehingga tahun ini kegiatan ini mencakup area Banti, dan 2 area di Timika yakni di Mapuru Jaya dan SP 1. Hal tersebut sesuai dengan pengertian etika dan moralitas yaitu sistem nilai tentang bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia yang telah diinstitusionalitaskan dalam sebuah adat kebiasaan yang kemudian terwujud dalam pola perilaku yang ajek dan terulang dalam kurun waktu yang lama sebagaimana laiknya sebuah kebiasaan. Hal tersebut sesuai karena pengobatan mata dan operasi katarak gratis itu tidak hanya dilakukan sekali tetapi dilakukan lagi pada tahun berikutnya, selain itu area nya pun diperluas hingga wilayah Dataran TInggi.

Dengan diadakannya kegiatan operasi katarak gratis, membawa angin segar bagi para penderita katarak yang memiliki harapan dapat melihat kembali seperti yang diungkapkan oleh Poi Omaleng salah satu pasien katarak yang mengucap syukur karena dapat melihat kembali. Berkaitan dengan norma moral yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku manusia sebagai manusia, dengan ciri utama sebagai berikut:

a. Kaidah moral berkaitan dengan hal-hal yang mempunyai atau yang dianggap mempunyai konsekuensi yang serius bagi kesejahteraan, kebaikan, dan kehidupan manusia, baik sebagai pribadi maupun kelompok.
b. Norma moral tidak ditetapkan dan/atau diubah oleh keputusan penguasa tertentu. Norma moral merupakan ekspresi, cermin dan harapan masyarakat mengenai apa yang baik dan buruk. Berbeda dengan norma hukum, norma moral tidak dikodifikasikan, tidak ditetapkan atau diubah oleh pemerintah. Ia lebih merupakan hukum tak tertulis dalam hati setiap anggota masyarakat yang karena itu mengikat semua anggota dari dalam dirinya sendiri.
c. Norma moral selalu menyangkut sebuah perasaan khusus tertentu yang oleh beberapa filsuf moral disebut sebagai perasaan moral (moral sense).


Berdasarkan teori tersebut, PTFI telah menjalankan bisnisnya sesuai dengan norma moral karena turut berpartisipasi dalam mensejahterakan masyarakat Papua dari segi kesehatan.

Jika dikaitkan dengan teori etika "Teleologi" yaitu mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh kegiatan itu, maka kegiatan sosial yang dilakukan PTFI termasuk ke dalam aliran etika teleologi Utilitarianisme. Utilitarianisme berasal dari kata latin Utilis, kemudian menjadi kata Inggris Utility yang berarti bermanfaat (Bertens, 2000). Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut seluruh masyarakat. Hal ini dapat kita lihat bahwa dengan dilakukannya pengobatan mata dan operasi katarak gratis ini, memberikan manfaat bagi masyarakat.


Berdasarkan penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa PT. Freeport Indonesia termasuk ke dalam pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility) dalam hal ini PT. Freeport Indonesia menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat Papua khususnya kabupaten Mimika yaitu dengan mengadakan kegiatan pengobatan mata dan operasi katarak gratis. 


REFERENSI

Bertens, K. (2000). Etika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sularso, Miko. (2015). Membuka Jendela di Penghujung Senja. Retrieved from PT. Freeport Indonesia website: http://ptfi.co.id/id/media/news/opening-windows-at-twilight-time


Tuesday, June 21, 2016

Tugas ke-7 Bahasa Indonesia 2: Perkembangan Perekonomian Indonesia

Pada masa awal kemerdekaan, keadaan ekonomi Indonesia sangat buruk. Penyebabnya adalah inflasi yang sangat tinggi yaitu beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali. Saat itu, pemerintah RI menyatakan mata uang yang berlaku di Indonesia ada tiga yaitu De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang. Kekosongan kas pemerintah juga merupakan penyebab dari buruknya keadaan ekonomi Indonesia pada saat itu. Hal tersebut dikarenakan pajak dan bea masuk lainnya sangat kecil sehingga pendapatan pemerintah tidak sebanding dengan pengeluarannya.
            
Pada masa demokrasi liberal, permasalahan ekonomi Indonesia masih sama seperti masa awal kemerdekaan. Masalah tersebut adalah inflasi, kekosongan kas pemerintah, dan sebagainya. Pemerintah melakukan beberapa usaha untuk mengatasi masalah ekonomi tersebut diantaranya adalah program benteng, nasionalisasi De Javache Bank menjadi Bank Indonesia, serta pembatalan sepihak atas hasil-hasil konferensi meja bundar.
            
Setelah masa demokrasi liberal, Indonesia menjalankan sistem demokrasi terpimpin sebagai akibat dari dekrit presiden 5 Juli 1959. Sistem demokrasi terpimpin cenderung kepada sistem ekonomi etatisme. Perubahan sistem ekonomi tersebut diharapkan akan membawa kemakmuran bersama dan persamaan sosial, politik, dan ekonomi. Namun kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah ada masa tersebut belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia.
            
Kemudian Indonesia memasuki masa orde baru pada tahun 1966 dan mengganti sistem ekonominya menjadi sistem ekonomi campuran dalam kerangka sistem ekonomi demokrasi pancasila. Sistem ekonomi pancasila mengandung unsur penting yang disebut demokrasi ekonomi. Demokrasi ekonomi dipilih karena memiliki ciri-ciri positif yang diantaranya adalah perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan (Suroso, 1993). Hal ini dilakukan setelah melihat pada tahun-tahun sebelumnya menggunakan sistem ekonomi liberal dan etatisme tetapi tidak dapat menyelesaikan masalah yang ada.  Prioritas utama pada masa orde baru adalah stabilisasi ekonomi dan politik. Program pemerintah berorientasi pada usaha pengendalian inflasi, penyelamatan keuangan negara, dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat.


DAFTAR PUSTAKA
Budi Setyawan, Aris, 1997, Perekonomian Indonesia, Jakarta: Universitas Gunadarma.

Suroso, P.C., 1993, Perekonomian Indonesia, Teori dan Kebijakan, Jakarta: Indeks.

Sunday, June 19, 2016

Tugas ke- 6 Bahasa Indonesia 2: Indikator Ekonomi Indonesia



Indikator perekonomian adalah data yang digunakan untuk menentukan perkembangan ekonomi suatu negara yang dikeluarkan oleh pemerintah di negara bersangkutan. Indikator ekonomi digunakan sebagai pertanda tentang perkembangan pembangunan pada masa lampau maupun masa mendatang. Indikator ekonomi memberikan gambaran secara makro dan terkadang juga menjadi penentu aspek pemerataan pembangunan.
            
Indikator pertama yang digunakan adalah produk domestik bruto (PDB). Produk domestik bruto adalah nilai keseluruhan barang dan jasa yang diproduksi di dalam wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu. PDB hanya menghitung total produksi dari suatu negara tanpa memperhitungkan sumber faktor produksinya.
             
Selain itu, indikator lainnya adalah inflasi. Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung terus menerus dan saling mempengaruhi. Salah satu penyebab inflasi adalah banyaknya jumlah uang dibandingkan dengan jumlah barang yang tersedia di pasar.



DAFTAR PUSTAKA
Budi Setyawan, Aris, 2001, Perekonomian Indonesia, Jakarta: Universitas Gunadarma.

Saturday, June 18, 2016

Tugas ke-5 Bahasa Indonesia 2: Sistem Perekonomian di Indonesia



Sistem perekonomian di Indonesia mengalami perubahan beberapa kali. Awalnya Indonesia menganut sistem ekonomi liberal yaitu sistem ekonomi yang seluruh kegiatan ekonominya diserahkan kepada masyarakat. Kemudian Partai Komunis Indonesia menyebarkan pengaruh komunisme sehingga sistem ekonomi di Indonesia berubah dari sistem ekonomi liberal menjadi sistem ekonomi sosialis.

Pada masa orde baru, sistem ekonomi pancasila disepakati sebagai suatu bentuk ekonomi baru. Sistem ekonomi pancasila itu merupakan perubahan dari sistem ekonomi sosialis. Perubahan tersebut mengandung unsur penting yang disebut demokrasi ekonomi. Demokrasi ekonomi dipilih karena memiliki ciri-ciri positif yang diantaranya adalah perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan (Suroso, 1993).
             
Setelah masa orde baru, pemerintah kembali mengganti sistem ekonomi  demokrasi menjadi sistem ekonomi kerakyatan. Sistem inilah yang masih berlaku di Indonesia. Sistem ekonomi ini berlaku sejak tahun 1998. Pada sistem ekonomi kerakyatan yang memegang peran aktif dalam kegiatan ekonomi adalah masyarakat, sedangkan pemerintah yang menciptakan iklim yang bagus bagi pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha.  
            



DAFTAR PUSTAKA
Suroso, P.C. 1993, Perekonomian Indonesia, Teori dan Kebijakan. Jakarta: Indeks.